Mobil Saksi Bisu G30S/PKI, dari Mobil Soeharto Sampai Ahmad Yani

Mobil Saksi Bisu G30S/PKI, dari Mobil Soeharto Sampai Ahmad Yani

Ruly Kurniawan - detikOto
Senin, 02 Okt 2017 15:58 WIB
1.

Mobil Saksi Bisu G30S/PKI, dari Mobil Soeharto Sampai Ahmad Yani

Mobil Saksi Bisu G30S/PKI, dari Mobil Soeharto Sampai Ahmad Yani
Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Luka lama bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pemberontakan PKI yang dikenal dengan sebutan G30S/PKI masih menjadi buah pembicaraan yang tak ada habisnya.

Untuk mengenang peristiwa pemberontakan ngeri tersebut, berbagai saksi bisu seperti pakaian, rumah, markas untuk berdiskusi, hingga kendaraan diabadikan di beberapa museum, salah satunya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Meskipun peristiwa sudah 52 tahun berlalu, benda tersebut masih tersimpan dan terawat dengan baik khususnya koleksi mobil kunonya. Tidak hanya mobil yang memiliki peranan penting pada peristiwa pemberontakan tersebut, beberapa dari mobil tersebut ternyata pernah digunakan oleh Letnan Jendral Ahmad Yani dan mantan Presiden Soeharto ketika masih menjadi Mayor Jendral TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah jajaran mobil kuno yang menjadi saksi bisu gerakan G30S/PKI dan masih berdiri tegak di Monumen Pancasila Sakti.



Salah satu mobil yang diproduksi oleh General Motors di Amerika Serikat ini menjadi kendaraan Letnan Jendral Ahmad Yani ketika menjabat sebagai Menetri Panglima Angkatan Darat. Dengan bernomor registrasi AD-01, mobil ini menjadi kendaraan utama beliau sejak Februari 1965.

Hingga saat ini, meskipun sudah cukup tua dan sudah beberapa bagian telah digantikan, mobil yang memiliki kekuatan 250 daya kuda dengan 4 barrel karburator tersebut selalu mendapatkan perawatan khusus sehingga masih tampak gagah dan rapi.

Jajaran Mobil Saksi Bisu G30S/PKIFoto: Ruly Kurniawan

Bermesin V-8 Cylinder cubic inch (6490), mobil tersebut sempat menjadi ikonik yang sangat kental akan Letjen Ahmad Yani. Terlebih, Oldsmobile 98 merupakan mobil yang sangat canggih di zamannya karena bagian transmisi, jendela, setir, dan remnya telah didukung oleh sistem otomatis dan rocket ultra compression.

Dengan surat keputusan Kementerian Angkatan Darat Nomor : Kep-504/6/1966 pada 6 Juni 1966, mobil dinas tersebut dihapus dari pertanggungjawaban administrasi Angkatan Darat menjadi milik keluarga Letjen Ahmad Yani.

Tetapi, pada Mei 1989, demi terus mengingat jasa beliau dan keganasan akan gerakan G30S/PKI, mobil dengan ukuran ban 8,25 x 14 tersebut dipamerkan di Monumen Pancasila Sakti atas inisiatif Kepala Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI.

Jajaran Mobil Saksi Bisu G30S/PKIFoto: Ruly Kurniawan

Hingga kini, berbagai bagian seperti cat, grill, ban, mesin, dan beberapa bagian interior mobil masih orisinil. Pergantian hanya dilakukan pada beberapa bagian kecil saja untuk memperkokoh mobil tua tersebut seperti mur, baut, dan beberapa bagian eksterior lainnya.

Selain mobil dari Letjen Ahmad Yani, di museum tersebut juga terpampang salah satu mobil dinas Panglima Kostrad Mayor Jendral TNI Soeharto. yang menyimpan banyak sekali cerita pada peristiwa G30S/PKI. Toyota Land Cruiser bernomor polisi 04-62957/44-10 ini pernah digunakan oleh Soeharto.

Jajaran Mobil Saksi Bisu G30S/PKIFoto: Ruly Kurniawan

Tidak hanya untuk digunakan untuk menumpas gerakan yang didalangi oleh eks Letkol Untung dan tokoh PKI lainnya, Jeep Toyota Kanvas tersebut juga pernah dipakai Mayor Jendral TNI Soeharto untuk mengangkut tujuh jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur tua.

Jajaran Mobil Saksi Bisu G30S/PKIFoto: Ruly Kurniawan

Hingga saat ini, mobil tua tersebut masih sangat terlihat prima meskipun sudah terdapat goresan di beberapa bagian eksterior dan interior. Namun bila dibandingkan dengan peninggalan lainnya, mobil ini masih terlihat rapi dan belum terdapat sentuhan untuk penambahan part.

Truk ini adalah replika dari truk Dodge 500 yang dipakai PKI untuk menculik jenderal. Truk berwarna biru muda dengan tulisan besar P.N. Artha Yasa.

Truk yang masih memiliki kondisi prima tersebut merupakan replika saja namun masih tetap menggendong mesin, kondisi, dan kelengkapan yang sama dengan truk Dodge 500 aslinya.

Truk aslinya pernah digunakan beberapa anggota PKI untuk melakukan penculikan Brigjen TNI D.I Panjaitan dan Polisi Soekitman. Truk berpelat B 2982 L yang diproduksi pada tahun 1961 tersebut sebelumnya dirampas oleh gerombolan gerakan G30S/PKI saat melintas di Jalan Iskandar Syah, daerah blok M, Kebayoan Baru, Jakarta Selatan. Kala itu, truk tersebut sedang ingin melakukan penjemputan P.N. Artha Yasha yang kini telah berubah nama menjadi Perum Peruri.

Setelah penculikan jenderal, truk buatan Amerika Serikat ini juga pernah mengantarkan jenazah Brigjen TNI D.I Panjaitan.

Namun truk yang memiliki peranan penting tersebut menghilang begitu saja. Hingga saat ini, truk itu belum ditemukan. Sebagai gantinya, pada 29 September 1994, untuk mengenang Brigjen TNI D.I Panjaitan dan mengingat kembali keganasan akan peristiwa G30S/PKI, Dodge 500 dipajang menjadi salah satu koleksi yang menjadi saksi bisu di Monumen Pancasila Sakti.

Terakhir di monumen tersebut terdapat mobil lapis baja dari Inggris yang sempat menggoyangkan gerakan G30S/PKI dan tanah Timor Timur pada 1976 lalu, Panser PCMK-2 Saraceen.

Jajaran Mobil Saksi Bisu G30S/PKIFoto: Ruly Kurniawan

Pasca peristiwa G30S/PKI, mobil lapis baja ini digunakan oleh Batalyon Kavaleri 3 Kodam VIII/Brawijaya untuk membawa jenazah Letjen TNI M.T Haryono dari Markas Besar Angkatan Darat menuju Taman Makam Kalibata. Menariknya, prosesi tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 1965 atau bertepatan dengan HUT ABRI. Tidak hanya itu, panser juga menggendong beberapa jenazah lainnya yang telah gugur pada 1 Oktober 1965.


Hide Ads