Teknologi Ban yang Bisa Melaju Meski Sudah Bocor

Teknologi Ban yang Bisa Melaju Meski Sudah Bocor

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 29 Jul 2017 19:21 WIB
Foto: Rangga Rahardiansyah
Jakarta - Saat ini ada teknologi ban yang masih bisa diajak melaju meski sudah bocor. Ada pabrikan yang menamakan run flat tire, ada juga Michelin yang menyebut teknologi itu dengan nama Zero Pressure (ZP).

Maksudnya zero pressure di sini adalah, saat ban bocor dan kehilangan tekanan angin, ban itu masih bisa melaju di kecepatan tertentu dalam jarak tertentu. Biasanya, ban jenis itu direkomendasikan bertahan dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dalam jarak 80 km.

Apa bedanya jenis ban tersebut dengan ban biasa? PDP Business Manager Michelin Indonesia, Refil Hidayat mengatakan, perbedaannya ada pada kekuatan di dinding ban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada tambahan penguatan struktur di dinding ban. Di dinding itu jadi lebih tebal dan lebih kuat strukturnya. Pada saat hilang anginnya, ban itu tetap bisa jalan dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dan jarak 80 km," kata Refil menjawab pertanyaan detikOto saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kenapa dibatasi kecepatan dan jaraknya? Menurut Refil, itu menyangkut alasan keselamatan.

"Karena pada saat sudah kehilangan angin, yang akan menanggung beban dan speed itu totally di ketebalan dinding itu. Pada saat speeding lebih, dikhawatirkan tidak kuat menanggung beban dan speed-nya," ucap Refil.

Refil menyebut, jika bocor atau rusaknya ada di bagian tapaknya, maka ban itu bisa diperbaiki. Namun jika rusaknya di bagian dinding, Refil tidak menyarankan ban itu diperbaiki, sebaiknya langsung diganti saja. Apa alasannya? Simak di artikel detikOto berjudul 'Ban yang Bocor di Dindingnya Tidak Disarankan Diperbaiki'. (rgr/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads