Diakuisisi Geely, Proton Tak Bebani Pemerintah Malaysia Lagi

Diakuisisi Geely, Proton Tak Bebani Pemerintah Malaysia Lagi

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 02 Jun 2017 13:42 WIB
Foto: Dina Rayanti
Jakarta - Saham merek mobil Malaysia, Proton telah diakuisisi sebanyak 49,9 persen oleh perusahaan asal China, Geely. Akuisisi saham Proton oleh Geely itu membuat Proton tak lagi bergantung pada subisidi pemerintah Malaysia.

Diberitakan Bernama, anggota parlemen untuk Setiawangsa, Datuk Ahmad Fauzi Zahari mengatakan, subsidi untuk Proton yang dimulai selama 30 tahun terakhir tidak akan berlangsung selamanya. Hadirnya Geely yang meminang Proton membawa angin segar bagi pabrikan otomotif nasional Malaysia ini.

"Proton sekarang akan dapat meningkatkan produksinya lima kali lipat menjadi 500.000 kendaraan dalam tiga tahun sampai tahun 2020 dengan masuknya ke ASEAN dan pasar terbesar, China. ASEAN dengan populasi 600 juta dan China dengan penjualan mobil tahunan sebesar 28 juta. Bahkan jika Proton melalui Geely hanya menguasai satu persen dari pasar China, berarti 280.000 mobil tambahan akan diproduksi Proton," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Datuk Ahmad Fauzi Zahari menyebut, dirinya pribadi senang dengan masa depan Proton. Apalagi, Proton tak bergantung lagi ke pemerintah.

"Saya mendukung pandangan Menteri Keuangan Kedua Datuk Seri Johari Ghani yang berharap dapat melangkah maju, tidak akan ada subsidi lebih lanjut untuk Proton dan akan dapat berdiri di atas kakinya sendiri tanpa meminta bantuan pemerintah. Pemerintah sekarang tidak mampu untuk terus mengalirkan uang yang baik ke dalam bisnis yang buruk, kita harus memotong bisnis yang buruk," katanya.

Sebelumnya diberitakan Reuters, Zhejiang Geely Holding Group akan membeli 49,9 persen saham di Proton. Investasi tersebut muncul di balik kesepakatan senilai miliaran dolar yang diteken baru-baru ini antara China dan Malaysia.

"Proton akan selalu menjadi mobil nasional dan sumber kebanggaan, karena Proton masih memiliki saham mayoritas sebesar 50,1 persen. Merek kami yang sangat dicintai sekarang memiliki kesempatan nyata dalam melakukan comeback, yang sangat saya harapkan," kata Menteri Keuangan Kedua Malaysia, Johari Abdul Ghani seperti dikutip Reuters.

Sayang, nilai kesepakatan antara Geely dan Proton belum dirilis. Dikatakan, kesepakatan ini bakal diteken pada Juli nanti.

Sebelumnya, Proton sudah mencari mitra strategis asing mulai tahun lalu. Sebanyak 15 pemain otomotif global tertarik dengan Proton yang akhirnya diringkas menjadi tiga kandidat. Produsen kendaraan lainnya yang tertarik mengakuisisi Proton antara lain Peugeot PSA, Suzuki Motor Corp, dan Renault SA.

Di Indonesia sendiri, Proton mulai menggeliat kembali. Proton sudah memulai kembali penjualannya sejak bulan Juli 2016.

"Jadi kita sekarang sudah mulai aktif lagi yah. Mulai aktif, kita udah ada lakukan penjualan lagi, jadi registrasi polisi pun udah mulai ada. Di bulan Agustus, September, Oktober 2016. Karena mungkin ada selisih jeda sebulan, Misalkan yang di penjualan Juli mungkin baru masuk ke registrasi polisi, pendaftaran STNK dan sebagainya mungkin di bulan berikutnya, gitukan," tutur Operation Head Proton Edar Jabodetabek, PT. Dharma Putra Sentosa, Tjutjun Gusjana.

Beberapa waktu lalu, tepatnya bulan Februari Proton sudah merilis Iriz. Sebuah mobil hatchback. (rgr/ddn)

Hide Ads