Diberitakan Reuters, Senin (15/5/2017), gara-gara serangan siber itu, Renault sempat menghentikan aktivitas produksi sementara. Penghentian itu dilakukan pada Sabtu (13/5/2017) kemarin.
Namun, Renault memperkirakan dapat melanjutkan produksi secara normal. Seorang juru bicara Renault mengatakan, aktivitas produksi di beberapa pabrik Renault akan berjalan normal hari ini, Senin (15/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas produksi Renault di beberapa lokasi pabrik terpaksa dihentikan sementara untuk mencegah penyebaran serangan siber yang menimpa sistem komputernya pada hari sebelumnya.
Tak hanya Renault, Nissan dan Dacia juga menjadi korban serangan virus komputer global Ransomeware WannaCrypt atau disebut juga WannaCry ini. Dacia juga menghentikan sementara aktivitas produksinya.
Untuk diketahui, serangan siber ini menggunakan teknik bernama ransomware, jenis virus malware (malicious software) yang berkembang paling cepat. Data dalam komputer di ribuan lokasi yang terkena ransomware, terkunci oleh program yang meminta pemilik untuk membayar US$ 300 dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin, jika 'kunci' itu ingin dibuka. Virus ini juga menyerang Indonesia, dimana beberapa rumah sakit terkena imbasnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?