Menurut pemberitaan Reuters, beberapa pabrikan besar menjadi korban serangan siber ini. Di antaranya adalah Nissan, Renault dan pabrikan asal Rumania, Dacia.
Akibat kejadian ini, Renault menyetop sementara aktivitas produksi di sejumlah pabrik pada Sabtu (13/5/2017) kemarin. Menurut juru bicara Renault, penghentian sementara aktivitas itu ditujukan untuk mencegah penyebaran serangan siber yang menimpa sistem komputernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan Dacia. Pabrikan asal Rumania yang dimiliki Renault ini menghentikan sementara aktivitas produksi gara-gara serangan siber ransomware yang menginfeksi sistem komputernya.
"Beberapa produksi Dacia di Mioveni telah dipengaruhi disfungsionalitas sistem IT dan beberapa karyawan diliburkan. Tindakan itu diambil untuk mencegah perluasan disfungsi yang pada prediksi pertama merupakan konsekuensi dari serangan siber global," kata Dacia dalam pernyataannya.
Serangan siber ini juga melanda Nissan di Inggris. Pabrik Nissan di Sunderland, Inggris telah terpengaruh oleh serangan siber.
"Seperti banyak organisasi di dunia, beberapa entitas Nissan baru-baru ini menjadi target serangan ransomware. Tim kami sedang merespons dan tidak ada dampak besar pada bisnis kami. Situasi di pabrik yang mempekerjakan 7.000 orang terus dipantau," kata Nissan dalam sebuah pernyataannya.
Serangan siber ini menggunakan teknik bernama ransomware, jenis virus malware (malicious software) yang berkembang paling cepat. Data dalam komputer di ribuan lokasi yang terkena ransomware, terkunci oleh program yang meminta pemilik untuk membayar US$ 300 dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin, jika 'kunci' itu ingin dibuka. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?