"Hak patennya Institut Otomotif Indonesia (IOI), komersialisasinya (penjualan-red) nanti akan ada perusahaan-perusahaan lokal, di pusat atau daerah milik konsersium anak negeri. Ini sih ide saya, mungkin ada ide dari yang lain nanti," kata Presiden IOI, I Made Dana Tangkas, di Denpasar, Bali.
Made juga menjelaskan, desain mobil desa yang diproduksi akan dibuat sesederhana mungkin. Hal itu berfungsi agar tidak menyulitkan masyarakat pedesaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk membuat kabin yang melengkung, itu membutuhkan mesin dan melalui beberapa proses, proses pertama berapa miliar? Proses kedua berapa miliar? Proses ketiga berapa miliar? Proses keempat berapa miliar? Jadinya untuk membuat satu mobil pedesaan itu akan miliaran, kita tidak mau seperti itu. Kita ingin buat sekali saja lalu tinggal rakit," tambahnya.
Made juga menjelaskan, mobil pedesaan ini nantinya diharapkan akan menyerap komponen lokal hingga 80 persen. "Kita tidak bisa bilang ini akan 100 persen lokal, karena memang dari dulu tidak dikembangkan dengan baik di Indonesia (komponen pendukung, produksi mesin buatan Indonesia-Red)," katanya.
"Seperti pada mesin, ada dua alternatif. Satu bisa menggunakan mesin kubota, atau kedua mesin Tri Ratna. Sementara mungkin akan impor dulu dari China yang menggunakan mesin Suzuki yang sudah 20 tahun, atau sementara gelondongan dulu," tambah Made. (lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?