Mobil hemat energi karya mahasiswa Institut Sains & Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta tersebut akan beradu dengan mobil-mobil hemat energi karya mahasiswa berbagai universitas di dunia. Dua tim yang diturunkan yakni Tim Mataram Proto (Prototype Diesel) dan Tim Kalisahak 28 (Urban Ethanol).
Pembimbing tim Kalisahak 28, Hary Wibowo mengatakan, untuk bisa lolos mengikuti kompetisi tersebut harus melalui berbagai tahapan seleksi yang cukup ketat. Persiapan telah dilakukan sejak 6 bulan lalu untuk bisa berlaga di Singapura. Persiapan yang dilakukan diantaranya mesin dan modifikasi bodi agar lebih ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembimbing tim Mataram Proto, I Gusti Gde Badrawada mengungkap kelebihan kendaraan timnya yakni aerodinamis, desain futuristik, dan aman. Kendaraan tersebut dalam uji coba engine mencapai 261/1 (sebelum dilakukan perombakan).
Menurutnya, kelemahan yang dialami tim dari Indonesia adalah belum ditunjang dengan penelitian yang khusus. Selain itu masalah biaya sering kali dihadapi oleh tim dari Indonesia. Berbeda dengan tim dari Jepang, Korea Selatan yang ditunjang dengan penelitian khusus dan dana yang memadai.
Shell Eco-marathon Asia 2017 yang diadakan di Changi exhibition and convention center, Singapura, diikuti lebih dari 200 tim pendaftar dan tak lebih dari 117 tim yang lolos seleksi. Tim yang akan berlomba terdiri dari 17 negara di Asia, Timur Tengah dan Australia. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar