Dengan kata lain, fungsi otonom pada mobil Tesla tidak sepenuhnya otonom saat diaktifkan, namun tingkat keamanannya lebih meningkat karena sensor radarnya.
Perubahan yang dilakukan ini sebenarnya sudah disadari sejak tahun lalu, namun tidak dikenalkan dengan alasan "false negative". Model yang terakhir menunjukkan adanya kesalahan ke depan dan membuat sistem tersebut mengerem tanpa alasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Tesla Elon Musk mengklaim dengan adanya update software yang dilakukan Tesla tahun ini bisa mencegah terjadinya kecelakaan fatal yang bisa menyebabkan kematian.
Dari catatan yang dikumpulkan Automotive News yang dikutip oleh detikOto, Musk mengatakan hal tersebut sangat mungkin, kamera yang ada di model S ini bingung pada rambu lalu lintas di siang hari.
Perubahan lain yang dilakukan pada sistem autopilotnya bisa mengurangi kekacauan pada sistem kemudi sopir meski sopir harus meletakkan satu tangannya di setir pada saat sistem diaktifkan. Mobil ini masih bisa tetap berjalan tanpa bantuan sopir namun dengan adanya perubahan yang dilakukan akan mencegah si sopir mengabaikan peringatan yang diberikan saat berkendara dengan kecepatan di atas 72 km/jam.
Jika peringatan tersebut diabaikan dalam waktu satu jam, fitur setir otomatisnya akan secara otomatis tidak aktif sampai mobil diparkir. Waktu maksimum yang diberikan saat tangan tidak disetir adalah satu menit saat kecepatan 72 km/jam saat kondisi jalan sepi.
Musk menambahkan keselamtan setiap orang memang sangat tidak mungkin dan Tesla fokus untuk memperbaiki fitur keamanan tersebut. Ia menyadari memang tidak mungkin menghindari kesalahan fatal di otomotif walaupun dengan sistem yang paling canggih sekalipun. (dry/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru