Saat ini, ProPilot hanya bisa digunakan di satu jalur. Di 2018 Nissan berencana untuk mengembangkan sistem tersebut yang memungkinkannya berjalan di jalanan beberapa jalur.
Nissan belum merinci bagaimana cara meningkatkan teknologi yang ada di ProPilot. Namun sejumlah perbaikan yang dilakukan membuat mobil-mobil produksi Nissan yang dilengkapi ProPilot bisa digunakan di segala situasi. Peneliti Nissan, Melissa Cefkin mengatakan berbagai penambahan ini menambah kesulitan dalam pemrograman mobil otonom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Propilot hanya tersedia pada model Serena di Jepang. Sama halnya dengan Tesla Autopilot, Propilot juga bisa menyalip kendaraan lain di situasi tertentu. Sopir bisa memacu kepecatan ProPilot dari 30 km/jam hingga 130 km/jam dan sistem ini otomatis akan tetap menjaga di kecepatan tertentu juga pengereman dengan jarak tertentu untuk mencegah tabrakan dengan kendaraan lain di depan maupun di belakang mobil.
Jika diminta, ProPilot bisa berhenti total saat macet tanpa perlu si sopir menginjak pedal rem. Cara aktivasi ProPilot ini dengan menyetel tombol yang ada di setir.
Tidak seperti AutoPilot pada Tesla, Nissan ProPilot membutuhkan sopir untuk tetap menjaga tangannya di setir untuk tetap menjaga kemanan di jalanan. Ini berarti sopir bisa mengambil alih jika ada permasalahan teknis dengan fitur semi otonom.
Walaupun hanya ditawarkan di mobil Jepang saat ini, ProPilot dengan segera akan tersedia di mana pun. Nissan berencana untuk mengenalkan ProPilot di pasar Eropa dengan model Qashqai 2017 dan juga akan ditawarkan di mobil Amerika dan China. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar