"Ada momentum bagus untuk bisa memiliki bahan bakar yang lebih baik. Kalau tidak salah bulan lalu Presiden kan sudah mengingatkan Menteri Lingkungan Hidup untuk bisa mempercepat penerapan Euro4, ini menjadi momentum bagus untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan mengoordinasikan menteri terkait," kata Direktur Eksekutif Komite Penghapus Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin, pada ajang 'Diskusi Forwot Tantangan Menuju Euro6', di Jakarta (27/6/2016).
"Karena untuk jangka pendek okelah Euro4, untuk melindungi warga negara dari pencemaran udara. Namun jangka panjangnya diharapkan untuk memiliki standar Euro6, agar bisa bersaing memproduksi kendaraan yang bisa diekspor ke luar negeri," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kendaraan dengan emisi yang tinggi, tidak akan laku dimana-mana (di negara lainnya-Red) dan karena setiap negara akan menekan emisi gas buang. Jadi dibalik memiliki atau memproduksi dengan emisi rendah. Ini sudah menjadi strategi persaingan bisnis atau pasar. Karena kalau zaman dulu itu ada kuota dan tarif saat melakukan ekspor, semuanya dibatasi. Sekarang WTO sudah melarang hal itu, dan negara maju menggunakan isu lingkungan untuk bisa memenangkan persaingan. Artinya produk emisi rendah yang akan diterima konsumen, hal ini didukung konvensi global iklim dan menjadi pemikaran baru dunia," tambahnya.
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kok Bisa Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98?
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...
Pelajaran dari Kecelakaan Fortuner Melintir hingga Terguling di Tol