Seperti yang disampaikan Komite Penghapus Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin, pada ajang 'Diskusi Forwot Tantangan Menuju Euro6', di Jakarta (27/6/2016).
"Euro6 di Indonesia bisa saja terwujud pada 2022, asal pemerintah konsisten," kata Ahmad Safrudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Euro6 Indonesia tidak akan terlambat dibandingkan dengan negara lainnya, dengan kata lain kita lupakan Euro4, dalam konteks memenangkan perdagangan. Seperti Thailand saat ini lebih banyak produksi Euro4, sehingga mereka bisa bersaing dengan negara lainnya dalam industri otomotif (hasil produksi mereka diekspor keluar negeri-Red)," katanya.
"Karena merebut dari Thailand itu sekarang tidak mungkin. Jadi kita ancang-ancang saja ke Euro6 di 2022. Ada bagusnya hal ini jika didukung oleh pemerintah dan Pertamina," tambahnya.
Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Karena menurut Ahmad, untuk berinvestasi melahirkan Euro4 dan Euro6 tidak terlalu berbeda.
"Kan Pertamina tahun ini tengah membangun kilang yang akan selesai di 2019. Daripada membuat kilang yang membuat BBM Euro4, lebih baik kita membuat kilang untuk Euro6 sekalian. Investasinya hampir tidak berbeda, daripada tetap Euro4 tidak bisa bersaing ke depannya (Indonesia dengan negara lainnya-Red)," ujarnya. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kok Bisa Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98?
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...
Pelajaran dari Kecelakaan Fortuner Melintir hingga Terguling di Tol