Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto mengatakan, dirinya iri dengan Thailand yang sudah bisa ekspor satu juta unit kendaraan per tahun. Sedangkan ekspor kendaraan dari Indonesia hanya 200 ribu unit per tahun.
"Dibanding pasar dalam negeri Thailand, kita (Indonesia) lebih unggul. Yang saya iri hati, Thailand bisa ekspor 1 juta, kita baru 200 ribu, seperlimanya," kata Jongkie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Indonesia lebih banyak memproduksi model MPV. Sebab, tipe kendaraan itu yang paling diminati karena salah satu penyebabnya adalah Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) hanya 10 persen, sementara PPnBM sedan kecil 30 persen.
"Solusinya ya tadi, harus dijadikan basis produksi segala tipe. Orang maunya sedan dikasih MPV ya enggak mau," ujar Jongkie.
Dari segi industri otomotif saat ini sebenarnya sudah siap. Sebab, kapasitas produksinya pun sudah mencapai 1,9 juta unit per tahun.
"Tapi kalau untuk memperluas pasar dalam negeri, itu kan banyak ketergantungan dengan ekonomi, kepada kebijakan-kebijakan lain. Solusinya antara lain yang kita minta penurunan tarif. Itu kan di luar jangkauan kita," ujarnya.
Jongkie mengatakan, Gaikindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menurunkan PPnBM sedan kecil dan SUV kecil. Jika PPnBM sedan diturunkan, maka pasar sedan di Indonesia akan lebih besar. Dengan begitu, maka pabrikan lebih memilih Indonesia untuk memproduksi sedan itu. Dan, tidak menutup kemungkinan Indonesia jadi basis produksi sedan untuk diekspor.
"Sudah sejak beberapa tahun terkahir kami mengusulkan pemerintah untuk menuurunkan PPnBM sedan kecil dan SUV kecil dari 30 ke 10 persen. Dengan begitu kan orang bisa beli. Supaya pasarnya berkembang. Kalau volume naik, prinsipal mungkin akan mikir model berikutnya diproduksi di dalam negeri," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto.
Saat ini, kata Jongkie, hanya ada satu sedan kecil yang diproduksi di Indonesia yaitu Toyota Vios. Toyota Vios juga diekspor ke beberapa negara dan jumlahnya tidak sedikit.
"Coba berapa ekspor Vios tahun lalu? Ekspor sedan itu ternyata banyak. Kalau pasar sedan dalam negerinya tumbuh dengan mengurangi PPnBM, harganya akan turun, harganya turun orang sanggup beli. Kalau dibeli orang, volumenya naik. Volumenya naik, prinsipal akan membuat produksi dalam negeri, baru deh bisa diekspor. Ini bertahap," kata Jongkie. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK