7 Mitos Tentang Konsumsi BBM Mobil

7 Mitos Tentang Konsumsi BBM Mobil

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 05 Jan 2016 13:26 WIB
7 Mitos Tentang Konsumsi BBM Mobil
Foto: Muhammad Idris
Washington - Mobil banyak orang yang bilang merupakan pembelian termahal kedua setelah rumah. Banyak faktor yang menentukan saat membeli mobil, salah satunya adalah konsumsi BBM atau Bahan Bakar Minyak.

Nah, seputar konsumsi BBM ini banyak yang sering bertanya-tanya, karena banyak mitos yang beredar soal BBM.

Beberapa pertanyaan itu misalnya apa saya harus membeli mobil yang kecil untuk menghemat BBM? Apakah saya harus menambah aditif untuk meningkatkan efisiensi BBM? Berapa lama saya harus memanaskan mobil sebelum dipakai berjalan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika atau EPA seperti dilansir Auto Guide memperlihatkan data-data yang sekaligus menjawab pertanyaan atau mitos-mitos seputar konsumsi BBM.

1. Mitos: Memanaskan mobil bagus untuk konsumsi BBM

Foto: Muhammad Idris
Hal ini biasa dilakukan zaman baheula. Mungkin ini menjadi langkah yang tepat di mobil yang produksi di zaman dulu.

Mobil modern yang diproduksi beberapa tahun belakangan ini, sudah memiliki mesin yang tidak membutuhkan pemanasan terlalu lama. Cukup 2-3 menit, mobil bisa melaju.

Asalkan Anda jangan terlalu ngebejek gasnya terlalu dalam saat mobil baru mulai. Namun memanaskan mobil terutama di daerah yang dingin bisa membuat Anda merasa nyaman, udara yang hangat akan membuat suasana kabin lebih enak di musim dingin.


2. Mitos: Konsumsi BBM naik seiring usia kendaraan

Foto: Hasan Al Habsy
Jika mobil yang Anda miliki sudah berumur 4, 7 atau bahkan 10 tahun, apakah sudah mulai boros BBM? Apakah Anda mulai memikirkan untuk menggantinya?

Ya mungkin Anda berniat untuk mengganti kendaraan yang lebih baru yang lebih irit bensin, tetapi jika kendaraan lama Anda dirawat dengan baik, konsumsi BBM-nya tidak akan terlalu boros kok.

"Kendaraan yang berumur 10 tahun atau 15 tahun akan menjadi sedikit lebih boros jika rajin dirawat," ujar EPA.



3. Mitos: Konsumsi bahan bakar mobil kecil lebih baik

Foto: detik
Jika Anda memiliki pikiran mobil kecil bakal lebih efisien dalam mengkonsumsi bahan bakar. Hal ini bisa saja terjadi, karena memang bukan rahasia, mobil kecil bakal membawa mesin yang lebih kecil.

Namun kadangkala ada juga mobil yang lebih besar dan lebih bertenaga memiliki angka konsumsi BBM yang kompetitif.

Saat ini di seluruh dunia, untuk menghembat BBM, pabrikan bisa menggunakan teknologi hybrid, injeksi, turbocharger, menggunakan ban dengan hambatan yang rendah, atau bahkan menggunakan mesin diesel.



4. Mitos: Transmisi manual lebih irit dibanding otomatis

Foto: Auto Guide
Sekarang boleh dibilang hal itu adalah mitos. Teknologi mobil yang makin canggih, memungkinkan mobil dengan transmisi otomatis menyamai konsumsi BBM mobil-mobil bertransmisi manual.

Mobil-mobil dengan transmisi CVT (continuously variable transmissions) yang biasa dipasang di mobil-mobil baik Eropa maupun Jepang juga membuat mobil menjadi lebih irit.

Belum lagi dengan variabel gaya berkemudi seseorang, juga bisa menentukan irit atau tidaknya sebuah kendaraan.

5. Mitos: Bahan bakar yang Mahal lebih irit

Foto: Muhammad Idris
Kalau ada yang menilai bensin yang lebih mahal lebih baik untuk kendaraan Anda bisa dipastikan hal itu tidaklah benar. Karena hal itu akan tergantung pada jenis kendaraan Anda.

Jika mesin mobil sudah membutuhkan BBM dengan oktan tinggi maka menggunakan bensin yang lebih mahal (oktan tinggi) akan membuat kinerja mesin lebih baik dan pada akhirnya membuat mobil lebih irit.

Tetapi, sebaliknya, jika mobil termasuk merupakan kendaraan yang tidak memerlukan oktan terlalu tinggi, maka gunakan bensin dengan oktan standar saja. Pada kendaraan ini, BBM dengan oktan berlebih tidak akan meningkatkan efisiensi bensin, tapi membuat boros di kantong saja.

6. Mitos: Mengganti filter udara membuat lebih irit

Foto: Auto Guide
Mitos ini mungkin terdengar masuk akal, namun faktanya mesin-mesin modern yang sudah mengusung injeksi, bisa mengkompensasi udara yang kotor dengan mengurangi bahan bakar pada campuran bahan bakar-udara.

Mitos ini memang bisa berlaku untuk mesin-mesin yang memiliki karburator. Tetapi mengganti saringan udara yang baru bukan sebuah cara untuk menghemat BBM. Mengganti saringan udara akan meningkatkan tenaga, dan seperti tubuh manusia, saluran udara yang bersih akan membuat mesin jadi lebih leluasa bernapas.


7. Mitos: Menggunakan zat aditif bisa membuat lebih irit

Foto: Muhammad Idris
Mungkin Anda pernah mendengar, zat aditif bisa membuat kendaraan Anda lebih irit. Hal ini tidaklah sepenuhnya benar, karena ini bisa saja subyektif dari pengendara tersebut.

Pemerintah Amerika bahkan lewat Komisi Perdagangan pernah meminta masyarakat untuk tidak terlalu terbujuk dengan rayuan produsen aftermarket yang memasarkan aditif. Pemerintah Amerika tidak menjamin menggunakan aditif akan membuat kendaraan lebih irit.
Halaman 2 dari 8
(lth/ddn)

Hide Ads