Seperti dilaporkan Autoblog, Minggu (24/5/2015), dalam sebuah wawancara dengan The Truth About Cars, Vice President of product planning Nissan Amerika Utara, Pierre Loing, menegaskan isyarat bahwa pabrikan asal Jepang itu belum berkehendak memproduksinya. Bahkan, tak akan memproduksinya.
Salah satu alasannya, membuat mobil berpenggerak roda belakang, seperti mobil sport berukuran kecil itu, dibutuhkan ongkos yang tak murah. Apalagi ceruk pasarnya juga tak besar. Artinya, Nissan melihat peluang pasar, dan rak berani menanggung risiko nombok alias merugi.
Sememtara, mitra aliansi Nissan, yakni Renault, hanya memiliki platform berpenggerak roda depan. Sedangkan ide untuk membuat sasis hanya untuk mobil ini dinilai tidak masuk akal.
(Arif Arianto/Arif Arianto)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?