Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia, Astrid Ariani Wijana mengatakan, akibat tingginya kurs dolar terhadap rupiah itu pihaknya harus mengerek harga mobil. Dikatakan, per 1 April 2015 harga mobilnya naik hingga 2 persen.
"Ada adjustment harga per 1 April nanti. Sekitar 2 persenan," kata Astrid usai acara peremian diler Mazda Tangerang, Senin (30/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir mayoritas produk. Kalau yang enggak naik mungkin 2-3 model. Modelnya apa saja nanti tunggu info selanjutnya dari kita," ujar Astrid.
Kenaikan harga itu terpaksa dilakukan Mazda karena semua modelnya diimpor secara utuh dari luar Indonesia. Karena masih diimpor langsung, harga mobil Mazda pun terpengaruh dolar.
"Harga berpengaruh dolar. Karena tidak dipungkiri lineup Mazda semuanya CBU," katanya.
Namun, kenaikan harga itu, kata Astrid, telah dipelajari dan dilihat dari berbagai sisi. Menrutnya, pihaknya telah melakukan penyesuaian dengan kondisi pasar Indonesia.
"Kami melihat faktor kompetitor, dari segi kenaikan kita cenderung ikut kompetitor. Yang Mazda inginkan nilai jual Mazda tentunya wajar sesuai dengan fitur yang diterima konsumen. Ada beberapa yang bilang Mazda mahal tapi kalau dilihat fitur yang ada di Mazda dan yang di kompetitor cukup bersaing. Sudah saatnya konsumen tahu, mobil dengan fitur yang banyak harus digaet dengan harga yang sedikit lebih besar," beber Astrid.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru