Seperti dikutip dari Autocar, Senin (24/11/2014) CEO Land Rover, Dr Ralf Speth telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan melakukan protes kepada pejabat Tiongkok. Sebab, hadirnya LandWind X7 itu dianggap sebagai pencurian Kekayaan Intelektual.
"Fakta bahwa terdapat penyalinan yang terjadi di Tiongkok sangat mengecewakan. Prinsip sederhana adalah bahwa hal itu bukan sesuatu yang harus terjadi. Kekayaan Intelektual itu dimiliki Jaguar Land Rover dan jika Anda melanggar itu, maka Anda melanggar peraturan internasional yang berlaku di seluruh dunia," kata Speth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LandWind X7 yang akan dijual akhir bulan ini dibanderol sekitar 14.000 Poundsterling atau sekitar Rp 266 jutaan. Berbeda jauh dengan Range Rover Evoque yang dijual dengan harga 40.000 Poundsterling atau Rp 760 jutaan.
X7 didukung oleh mesin turbocharged empat silinder berkapasitas 2.000 cc. Mesin itu memiliki tenaga 188 BHP dan torsi 184 lb-ft. LandWind X7 ditawarkan dengan pilihan gearbox manual enam percepatan atau transmisi otomatis delapan percepatan.
LandWind adalah produsen mobil asal Tiongkok sebagai perusahaan patungan antara Changan Auto dan Jiangling Motors Corporation. Changan Auto dianggap sebagai salah satu dari empat perusahaan otomotif terbaik di Negeri Tirai Bambu yang mampu memproduksi dua juta mobil per tahun. Selain itu, Changan Auto telah membuka usaha patungan dengan produsen lain seperti Ford, PSA Peugeot Citroen dan Suzuki.
(rgr/lth)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru