Menurut Chief Designer Mazda Motor Corp Ryo Yanagisawa, Mazda melakukan perubahan dramatis dalam bagian interior hanya dengan satu tujuan, untuk menetapkan standar global yang baru.
"Hasilnya adalah bagian interior yang sangat indah dan melampaui batas-batas subcompact class," ujarnya kepada wartawan dari beberapa negara di Asia termasuk wartawan detikOto Dadan Kuswaraharja di Sirkuit Tokachi International Speedway di Obihiro, Hokkaido, Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Interior terbagi dua
|
|
"Zona kokpit dirancang untuk merangkul pengemudi. Sementara zona penumpang yang terbentang di kedua arahnya menciptakan ruang yang nyaman dan lega," ujar Chief Designer Mazda Motor Corp Ryo Yanagisawa.
2. Kokpit simetri
|
|
Dia menambahkan, biasanya di dashboard mobil ada empat ventilasi udara yang berurutan, namun Mazda telah menyembunyikan ventilasi udara yang sangat tipis untuk sisi penumpang dalam celah di panel instrumen.
"Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan terpusat dan menciptakan ruang penumpang sederhana dan sejuk," ujarnya.
3. Jok eksklusif
|
|
4. Mazda Connect
|
|
Mazda connect merupakan layar sentuh di atas dashboard. Dari sini lah hampir seluruh kontrol dan informasi mobil disajikan. Mulai dari navigasi, musik, DVD, media sosial sampai untuk perawatan kendaraan.
Selain lewat sentuh pengaturan Mazda Connect (disebut juga MZD Connect di beberapa negara) dapat dilakukan lewat commander di bagian konsol mobil. Jadi mirip dengan mobil-mobil keluaran Eropa lah.
5. Active Driving Display
|
|
Apakah semua fitur interior ini akan dipasang juga di Mazda2 versi Indonesia? Saat dites detikOto, hanya active driving display saja yang tidak terlihat di mobil tes.
Ketika ditanyakan hal ini pada Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia Astrid Ariani Wijani pihaknya belum bisa mengatakan fiturnya apa saja. "Nanti tunggu bulan September, tapi untuk active driving display opsional saja," ujarnya sambil tersenyum.
Halaman 2 dari 6












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi