Komponen kendaraan itu dikirim ke Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Jepang, Taiwan, Tiongkok, India, Pakistan, Kazakhtan, Australia, Afrika Selatan, Mesir, Brasil, Venezuela dan Argentina.
Ekspor komponen itu untuk memastikan mobil-mobil Toyota yang masuk kategori Innovative International Multipurpose Vehicle (IMV) yakni Hilux, Fortuner dan Innova tetap dalam kondisi baik.
Executive General Manager HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN Bob Azam menjelaskan komponen yang diekspor Toyota berupa mesin, powertrain, clucth, bodi, radiator dan lain-lain.
"Komponen ini ada beberapa bentuk yang pertama memang CDK, jadi diurai. Ada juga bentuknya service part. kemudiaan juga bentuknya komponen. Jadi ada bebeapa macam bentuk yang kita sebut komponen," tegas Bob Azam di Jakarta.
Untuk diketahui Toyota memulai ekspor komponen perdana pada tahun 1988. Volume ekspor komponen itu meningkat secara signifikan sejak dimulainya proyek IMV (International Innovative Multi-purpose Vehicle) pada tahun 2004 silam.
Ekspor komponen selama 26 tahun ini, termasuk di dalamnya adalah CKD (Complete Knock Down) atau bagian kendaraan terurai, komponen kendaraan, mesin utuh, komponen mesin, dan alat bantu produksi seperti die (alat pencetak yang digunakan pada proses pengepresan) serta jig (alat bantu dalam proses pengelasan).
(ikh/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta