Terus bagaimana pendapat pemilik kendaraan di Indonesia? Bagaimana mereka memilih, apakah bengkel umum atau resmi?
"Ya bengkel umum-lah, baru-baru ini saya servis mobil ke bengkel umum ternyata teknisinya jebolan dari bengkel resmi yang sudah bekerja 20 tahun. Hasilnya sangat puas, enggak selamanya yang murah itu tidak berkualitas," ujar Noerdin, dalam surat elektronik pada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya akan ganti ban di bengkel umum saya suruh cek ban yang mana harus diganti, tapi montir bilang bannya masih bagus semua, kemudian dilakukan spooring and balancing tapi enggak ketemu, setelah dicek bagian dalam ternyata pernah diisi cairan silikon atas usulan dr bengkel resmi. Setelah cairan tersebut dibuang semua kemudian di-spooring lagi dan akhirnya ketemu masalahnya, sekarang saya jalan di atas 100 km/jam tetap stabil," ujar Ridho.
Iswan menambahkan sebenarnya dari sisi kualitas tidak ada perbedaan antara bengkel resmi dan umum. "Kalau gue sih males banget nyervis di bengkel resmi cuma mahal doang hasilnya sama-sama aja. Lagian mekaniknya lulusan STM juga jagoan mekanik umum kali pokoknya semua item di bengkel resmi di mark up buat balikin biaya investasi tuh bangkel," ujar Iswan.
Namun pengalaman berbeda dialami Gusdid. Gusdid yang pernah memiliki berbagai jenis mobil ini selalu mendapatkan pengalaman yang tidak baik di bengkel umum, makanya dia sekarang memilih menggunakan jasa bengkel resmi meski lebih mahal.
"Biarpun lebih mahal tetapi faktor keaslian sparepart, standar kerja dan hasil sangat profesional, bahkan bilamana ada komplain langsung dikerjakan tanpa ada biaya tambahan apapun," ujarnya.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru