"Awalnya kami berharap tahun ini kami bisa mulai produksi, tetapi produksi belum dalam skala besar," ujar CEO of JLR, Ralf Speth seraya mengatakan kalau hal itu dilakukan karena adanya keterlambatan part mesin dan peralatan produksi.
Foto: Jaguar F-Type Meluncur di Jakarta
"Karena kita mungkin akan melakukan beberapa tes bangunan (pabrik) pada 2014, dan mendapatkan pekerja yang siap dan terlatih. Sehingga di 2015 kami benar-benar siap melakukan produksi dan menjual varian kami," tambahnya di Auto News0.
JLR memastikan pabrik terbaru mereka akan menjadi kunci untuk pertumbuhan Jaguar Land Rover di China. Karena jika JLR melakukan manufaktur secara lokal, memungkinkan perusahaan bisa terhindar penggunaan tarif impor hingga 25 persen.
Foto: Jaguar 'Meraung' di Indonesia
Tahun lalu, penjualan Jaguar dan Land Rover di China naik 30 persen menjadi 95.237 unit mobil.
Perusahaan patungan ini, telah mendapat izin usaha di November 2012, dengan investasi awal mencapai 10,9 miliar yuan untuk membangun pabrik di timur kota Changshu yang sudah termasuk R & D center dan pabrik untuk memproduksi mesin.
Namun meski di produksi di China, JLR mengklaim kalau kualitas mereka tetaplah sama.
(lth/syu)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi