Nissan mengonfirmasi kalau mobil terbakar karena insiden murni kecelakaan, bukan karena masalah teknis di mobil.
Vice President Director PT Nissan Motor Indonesia Teddy Irawan menuturkan mobil Juke yang dikendarai Olivia menabrak tiang reklame dalam kecepatan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Big impact anything could happen," ujarnya lagi.
Akibat benturan yang sangat keras ini, mesin mobil mundur 80 cm-1 meter dari posisi semula, dashboard pun maju ke arah pengemudi, begitu pula dengan setir, yang maju ke arah muka pengemudi. "Selang besin menetes ke exhaust manifold, dari situ lah muncul api, self ignited," ujarnya.
Gara-gara mesin yang mundur dari posisi semula itu lah, pintu mobil pun tak bisa bisa dibuka karena kegencet. "Ibarat pintu rumah biasa, kalau kusennya rusak, maka pintu tak bisa dibuka," ujarnya kepada detikOto.
Posisi mesin yang mundur ini menunjukkan kecepatan mobil yang luar biasa tingginya ketika kecelakaan.
"Kalau pas uji tabrakan di NCAP, dengan kecepatan mencapai rata-rata 65 km per jam, mesin mobil tidak mundur dari posisi semula. Pintu mobil takkan bisa dibuka secara normal, minimal harus dipotong pilar-pilarnya. Saya saja belajar dari kasus ini. Googling sana-sini," jelasnya.
Sementara ketika ditanya apakah fitur airbag berhasil mengembang, Teddy menuturkan hal tersebut tidak bisa diketahui. Pasalnya mobil sulit diidentifikasi karena kondisinya sangat hancur.
"Airbag tidak bisa dicek apakah terbuka atau tidak karena mobil sudah telanjur terbakar habis," tutup Teddy.
Meski murni kecelakaan, Nissan tetap memahami upaya keluarga Olivia yang meminta pertanggungjawaban Nissan.
(ddn/ikh)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Tak Cuma PNS, Ini 15 Golongan yang Gratis Naik Angkutan Umum di Jakarta