Mahakarya Lamborghini Aventador Dijual Rp 9 Miliar

Jakarta - Pabrikan asal Italia Lamborghini menggebrak tanah air dengan melahirkan Lamborghini Aventador di awal tahun. Untuk Indonesia, mobil ini dibanderol dengan harga US$ 1,088 juta atau sekitar Rp 9,7 miliar (sebelum pajak/off the road Jakarta).

COO Lamborghini Jakarta Endi Kusumo menjelaskan kalau mobil ini adalah mahakarya Lamborghini yang pernah dilahirkan.

"Ini adalah masterpiece," ungkapnya dalam peluncuran di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (6/2/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lamborghini Aventador LP 700-4 di tataran global memang sudah terkenal meski umurnya baru seumur jagung. Sebab, berkat performanya yang sangat menggiurkan, Aventador terhitung laris di pasaran.

"Semua adalah teknologi baru, tidak ada komponen Murchielago yang dipakai di Aventador. Mulai dari mesin, suspensi hingga gearbox," jelas Brand Manager Lamborghini Jakarta Jimmy Rianto di tempat yang sama.

"Meski kapasitas mesin sama, dengan Murchielago, seluruh teknologi di mobil ini sangat berbeda," tandasnya.

Klaim kemampuan Aventador tersebut sejalan dengan sejarah nama Aventador yang merujuk kepada nama sebuah banteng yang menerima Trofeo de la Peña La Madroñera di arena Saragossa Spanyol pada 1993 lalu. Aventador juga bisa berarti banteng paling berani.

Selain itu, ketertarikan dunia pada mobil ini tercipta karena Lamborghini pernah mengklaim kalau Aventador merupakan loncatan 2 generasi dalam hal desain dan teknologi yang dimiliki Lamborghini.

Dari sisi desain, Aventador tetap mewarisi DNA Lamborghini yang selalu melahirkan mobil dengan desain agresif bersudut lancip. Sementara untuk dapur pacunya, mobil ini memiliki jeroan mesin 12 silinder berkapasitas 6.500 cc yang sanggup menyediakan tenaga maksimum hingga 700 hp.

Dengan kekuatan sebesar itu, maka tidak salah bila Aventador bisa menembus topspeed sampai 350 km per jam dan berakselerasi dari 0-100 km per jam dalam waktu 2,9 detik saja.

Tapi uniknya, meski memiliki kecepatan dahsyat, Aventador yang mengaplikasi 'pintu gunting' yang terbuka ke atas ini ternyata diklaim ramah lingkungan karena bisa mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO₂ sampai 20 persen dibanding pendahulunya.

(syu/ddn)