Bos BYD terkesan dengan pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia yang begitu cepat. Tahun ini, pasar mobil listrik di Indonesia sudah menembus dua digit alias 12%. Harapannya, tahun depan penjualan mobil listrik di Indonesia bisa meningkat lagi, jadi 25%, atau meningkat dua kali lipat.
"Perkembangan EV di Indonesia sangat luar biasa dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan pasar mobil listrik tercepat di kawasan," ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam acara media gathering di Bogor belum lama ini.
Eagle memang sangat terkesan dengan pertumbuhan penjualan mobil listrik di Indonesia. Kata Eagle, dengan dukungan insentif dari pemerintah, banderol mobil listrik jadi terjangkau, sehingga banyak konsumen yang mampu membeli kendaraan tanpa emisi tersebut. Eagle pun membandingkannya dengan pasar di negaranya, China.
"Bayangkan dari 2% ke 12% hanya perlu dua tahun, padahal di pasar China sendiri kami butuh setidaknya 8 tahun buat mencapai itu. Maka, kita apresiasi pasar domestik (Indonesia) karena dukungan pemerintah dan teman-teman semua kita dapat mencapai ini," terang Eagle.
Dari 12% market share mobil listrik saat ini, sebanyak 25% tersebar di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Kata Eagle, setiap 5 mobil di Jabodetabek, 1 mobil merupakan BEV (mobil listrik full baterai).
Secara akumulatif, BYD Indonesia telah menjual sebanyak 47.300 unit dari Januari sampai November 2025. BYD Indonesia juga memecahkan rekor penjualan beberapa bulan terakhir sebanyak 10 ribu unit per bulan. BYD juga mengklaim menguasai lebih dari 57% market share mobil listrik full baterai di Indonesia.
Lebih dari itu, BYD kini juga merangsek ke papan atas sebagai salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Bahkan, penjualan BYD bisa mengungguli merek-merek Jepang seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. Eagle juga berharap pasar mobil listrik secara umum bisa naik dua kali lipat di tahun depan, meski belum ada kejelasan insentif.
"12% adalah pencapaian untuk tahun ini. Kami berharap pasar mobil listrik bisa mencapai 25% di tahun depan," tambahnya lagi.
"Pada 2026, tentunya kami membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah terkait perpanjangan insentif untuk EV (mobil listrik)," terang Eagle.
Simak Video "Video: Perusahaan Penyedot Debu asal China Ini Bakal Memproduksi Supercar"
(lua/dry)