Upaya Senator AS Jegal Mobil Listrik Murah dari China

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 22 Sep 2024 10:17 WIB
Logo BYD. Foto: REUTERS/ANNEGRET HILSE
Jakarta -

Amerika Serikat terus melakukan upaya penjegalan terhadap produk-produk mobil listrik murah dari China. Terbaru, Senator Amerika Serikat dari Partai Republik, Marco Rubio, telah mengusulkan pelarangan produsen China menghindari tarif AS melalui pendirian pabrik-pabrik di 'negara berkembang' seperti Meksiko, Vietnam, atau Malaysia.

Dikutip laman Paultan, Rubio menuduh produsen China memindahkan produksi ke negara lain untuk menghadapi tarif pajak yang tinggi di AS. Dengan memproduksi kendaraan di negara-negara berkembang yang operasionalnya lebih murah, memungkinkan mereka (produsen-produsen asal China 'menghindari pajak dan membanjiri pasar AS dengan barang-barang murah'.

Sebelumnya pada Maret lalu, Senator Republik mengusulkan undang-undang untuk memperluas tarif yang lebih tinggi pada kendaraan yang diproduksi oleh produsen China di negara lain seperti Meksiko.

Salah satu pergerakan produsen mobil listrik China yang diwaspadai oleh AS adalah BYD. BYD telah mengoperasikan pabrik mereka di Rayong, Thailand sejak Juli 2024. Pabrik tersebut bisa mengekspor produk-produk mobil listrik BYD ke berbagai negara dengan harga lebih terjangkau.

Tak hanya di Asia, BYD juga berupaya melakukan ekspansi ke Eropa dengan membuka pabrik EV Eropa pertamanya di Szeged, Hungaria. Ke depannya, BYD berencana memiliki dua fasilitas perakitan di benua biru.

Memantau pergerakan BYD yang sangat agresif, tentunya bikin Amerika Serikat dan sekutunya gerah. Pada bulan Mei lalu misalnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tarif baru pada barang-barang buatan China, termasuk kendaraan listrik yang tarifnya naik empat kali lipat dari 25% menjadi 100%.

Menurut laporan Reuters, ini mencakup tarif baru sebesar 25% untuk baterai lithium-ion, mineral, dan komponen. Tarif untuk kendaraan listrik akan mulai berlaku pada tanggal 27 September, sedangkan tarif untuk semua perangkat lainnya akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.

Selain AS, Kanada juga telah mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan memberlakukan tarif 100%, pada kendaraan listrik yang dibuat di China. Langkah serupa juga diikuti oleh Uni Eropa, yang akan menerapkan tarif tambahan hingga 38,1% pada kendaraan listrik yang dibuat di China dan diekspor ke UE.



Simak Video "Video: BYD Atto 1 Harganya Mulai Rp 195 Juta, Ini Tampangnya!"

(lua/riar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork