Zeekr akan mengikuti jejak BYD yang meramaikan pasar otomotif Jepang. Zeekr rencananya akan masuk ke pasar Jepang mulai tahun depan.
Merek mobil China kian berani masuk ke pasar Jepang. Padahal di Jepang, sudah banyak produsen otomotif ternama yang produknya sudah dikenal dunia. Ditambah lagi, warga lokal juga lebih memilih produk dalam negeri. Namun demikian, hal itu tak membuat produsen China gentar.
BYD misalnya sudah mencoba peruntungannya masuk ke pasar Jepang untuk menawarkan jajaran mobil listrik sejak tahun 2023. Seperti diketahui, jika dibandingkan merek China, produsen mobil Jepang memang cukup lambat dalam pengembangan mobil listrik murni bertenaga baterai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak BYD masuk ke Negeri Tirai Bambu itu bakal diikuti produsen mobil listrik premium China Zeekr. Diberitakan Nikkei Asia, Zeekr berencana untuk merilis mobil listrik premium di Jepang tahun depan. Termasuk model dengan banderol setara Rp 900 jutaan.
Saat ini, Zeekr tengah melakukan penyesuaian dengan regulasi pemerintah Jepang, utamanya terkait fitur keamanan. Zeekr berharap bisa segera mendirikan showroom lebih dulu tahun ini di kawasan Tokyo dan Osaka, demikian diungkap Wakil Presiden Zeekr, Chen Yu.
Zeekr baru-baru ini meluncurkan mobil setir kanan jenis SUV x dan kendaraan multiguna 009. Sebelum Jepang, Zeekr sudah lebih dulu melakukan ekspansi ke negara setir kanan seperti Hong Kong, Thailand, dan Singapura.
Zeeekr akan mengisi kekosongan mobil listrik yang belum dihadirkan para produsen Jepang. Saat ini, mobil listrik di Jepang baru berkontribusi sebesar 2 persen dari keseluruhan pasar. Ini jauh berbeda dengan di China, di mana 20 persen dari total penjualan mobil merupakan kendaraan listrik.
Bersaing di pasar Jepang apalagi buat produsen China tentu bukan hal mudah. Meski begitu, kalau bicara penjualan, merek China masih bisa bersaing. BYD pada tahun lalu tercatat menjual 1.446 unit mobil tahun lalu.
Sedangkan bulan lalu, BYD telah mengirim 207 mobil ke garasi konsumen. Jumlahnya ini berselisih cukup jauh dari Nissan Motor yang menjual 2.000 unit mobil listrik Nissan Sakura pada bulan lalu. Tapi dengan Tesla, jumlahnya tak terpaut jauh. Tesla pada bulan lalu hanya menjual 317 unit.
Salah satu kunci BYD masuk ke Jepang adalah menjual dengan harga murah. Namun yang tak bisa dikesampingkan, BYD juga terus meningkatkan mereknya dengan penyematan ragam fitur keselamatan canggih.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar