Manisnya industri otomotif kendaraan listrik tidak melulu menguntungkan semua pabrikan. Satu lagi, perusahaan mobil listrik China menyatakan bangkrut lantaran tidak mampu bersaing.
Dengan lebih dari 100 merek EV bersaing, produsen mobil China, terutama perusahaan rintisan dengan margin keuangan yang ketat, sulit untuk tetap bertahan.
Tahun lalu merek WM sudah mengajukan status bangkrut. Terbaru Human Horizons, perusahaan induk dari merek mobil listrik mewah HiPhi juga mengajukan bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Carnewschina, perusahaan itu sedang mengalami fase pra-reorganisasi, setelah berjuang menghadapi krisis finansial. Human Horizons dilaporkan sudah menghentikan produksi selama hampir enam bulan yang lalu.
HiPhi telah menangguhkan operasi produksinya sejak Februari 2024 setelah gagal mencapai 8.000 unit pengiriman pada tahun sebelumnya. Perusahaan berjanji untuk membayar karyawan.
Masa pra-reorganisasi selama enam bulan, namun diperpanjang tiga bulan jika perlu. Human Horizons perlu bekerja sama dengan administrator untuk melindungi aset, mengelola operasi dengan hati-hati, serta menarik investor strategis. Periode ini dipandang sebagai upaya terakhir untuk menghindari kebangkrutan total melalui mekanisme penyelamatan baru yang diawasi pengadilan, yang bertujuan untuk mengurangi biaya restrukturisasi dan menghidupkan kembali perusahaan yang berharga namun bermasalah.
Berbagai usaha pengambilalihan coba dilakukan dengan merek seperti Avatr milik Changan, FAW, Grup iAuto, bahkan investor dari Arab Saudi. Namun, masa depan merek ini masih belum pasti karena Pengadilan Rakyat Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Yancheng baru saja menerima aplikasi pra-reorganisasi bulan ini. Fase restrukturisasi ini dipandang sebagai upaya terakhir bagi HiPhi untuk menghindari kebangkrutan total.
HiPhi didirikan pada tahun 2017 sebagai merek EV mewah yang menawarkan tiga model - sedan Z, serta SUV X dan Y. Namun, karena persaingan yang ketat di China, merek ini berjuang dengan tantangan penjualan dan operasional.
Dicuplik dari Carscoops, banyak merek kendaraan listrik asal China yang juga merasakan tekanan dari pemain domestik lainnya, dan hal ini memang beralasan. Para ahli memperkirakan hanya 1 dari 7 perusahaan saat ini yang masih mampu menghasilkan keuntungan.
Ada sekitar 137 merek mobil listrik yang yang beroperasi di China. Alixpartners, analis konsultasi berpendapat hanya 19 dari mereka yang akan menghasilkan keuntungan pada tahun 2030.
Tingginya tingkat gesekan disebabkan oleh perang harga brutal yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir di pasar domestik China dan belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?