Dulu Tantang Tesla, Eh Pabrikan Mobil Listrik Ini Malah Bangkrut!

Dulu Tantang Tesla, Eh Pabrikan Mobil Listrik Ini Malah Bangkrut!

Dina Rayanti - detikOto
Rabu, 19 Jun 2024 08:07 WIB
Fisker Ocean
Fisker Ocean. Foto: Fisker
Jakarta -

Perusahaan start up mobil listrik Fisker bangkrut. Dulu menjadi penantang Tesla, kini Fisker bakal menjual aset-asetnya.

Start up mobil listrik asal AS Fisker mengajukan perlindungan kebangkrutan. Upaya itu dilakukan saat Fisker tengah berupaya menyelamatkan operasionalnya dengan menjual sejumlah aset dan merestrukturisasi utang setelah kehabisan dana saat meningkatkan produksi SUV Ocean.

SUV Ocean merupakan penantang Model Y, yang merupakan mobil listrik terlari Tesla. Tapi Ocean gagal menjegal langkah Tesla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan yang didirikan Henrik Fisker pada Februari tampak menunjukkan keraguan untuk bertahan dalam bisnisnya. Selanjutnya perusahaan juga gagal mendapatkan investasi dari produsen mobil yang lebih besar, sehingga membatasi operasional.

Produsen mobil besar yang dimaksud diduga kuat adalah Nissan. Sebelumnya Fisker dikabarkan tidak mendapatkan suntikan dana USD 350 juta dari investor yang tak disebutkan namanya. Hal itu membuat Fisker menjajaki berbagai opsi.

ADVERTISEMENT

"Seperti perusahaan lain di industri kendaraan listrik, kami menghadapi berbagai hambatan di pasar yang berdampak pada kemampuan kami untuk beroperasi secara efisien," ungkap Fisker.

Dalam pengajuan kebangkrutan itu, Fisker diperkirakan memiliki aset sebesar USD 50 juta hingga USD 1 miliar dan kewajiban membayar USD 100 juta hingga USD 500 juta. Sebelumnya, Henrik Fisker berniat membangun Fisker menyerupai Apple di industri otomotif dunia. Sayang, SUV-nya mengalami berbagai masalah baik dari sisi software maupun hardware. Bahkan sebuah lembaga riset Consumer Report menyebut kendaraan itu seperti 'bisnis yang belum selesai'.

Mobil Fisker juga tengah dalam penyelidikan karena mengalami masalah pengereman, perpindahan mode, dan pintu yang tak bisa terbuka.

"Fisker tengah dalam kondisi sulit selama berbulan-bulan, jadi pengumuman ini tidak mengejutkan. Ini bukan perusahaan mobil listrik pertama yang menyatakan bangkrut dan kami rasa bukan yang terakhir," ujar Wakil Presiden dan Analis Ekuitas di CFRA Research Garrett Nelson.

Diketahui, pasar kendaraan listrik memang sangat kompetitif. Beberapa perusahaan seperti Proterra, Lordstown, dan Electric Last Mile Solutions sudah mengajukan kebangkrutan dalam dua tahun terakhir. Diberitakan Reuters, perusahaan-perusahaan itu harus bergulat dengan melemahnya permintaan, rintangan mendapat dana, dan tantangan operasional dari masalah rantai pasok global.




(dry/rgr)

Hide Ads