Survei: Segini Harga Mobil Listrik Idaman Orang Indonesia

Populix merilis hasil riset perspektif konsumen mobil listrik di Indonesia. Hasilnya, masih banyak yang berekspektasi harga mobil listrik di bawah Rp 300 juta.

Populix sebagai lembaga riset melakukan survei 350 sample pengguna kendaraan listrik selama rentang 15-25 Maret 2024 yang berdomisili di Jabodetabek, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Medan. Berdasarkan status gendernya 41 persen merupakan laki-laki, dan 15 persen perempuan.

Umumnya penggunaan mobil listrik sudah seperti mobil bensin atau internal combustion engine (ICE). Namun sebanyak 69 persen responden masih menggunakan mobil listrik hanya digunakan di dalam kota.

"Mobil listrik ini ekspektasi konsumen sudah sama saja seperti mobil bensin, persis sama digunakan untuk antar anak sekolah, keluar kota dan seterusnya, dipakainya pun setiap hari," kata Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Kendati demikian keraguan konsumen masih terlihat, terutama terkait ketersediaan infrastruktur. Responden merasa khawatir terhadap ketersediaan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik. Hanya 15 persen responden mengisi ulang daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Walaupun pemakaian sama kayak mobil bensin, ternyata jarak tempuhnya jauh lebih kecil dari mobil bensin. Karena mungkin ekspektasi mereka baterainya itu, misalnya infrastrukturnya kita tidak bisa mengecas di tengah jalan atau waduh kalau baterai saya di tengah jalan kenapa-kenapa, penggunaannya sudah seperti mobil bensin tapi untuk jaraknya masih relatif kecil, di bawah 100 km," kata Timothy.

Salah satu survei ini juga menampilkan ekspektasi harga yang menarik bagi konsumen. Sebanyak 39 persen responden memilih Rp 200 juta hingga 300 juta.

"Untuk harga, ini menurun saya juga lumayan menarik, ya. Karena mobil listrik ada kualitas dan level-levelnya juga, dari entry level sampai mungkin premium. Tapi berdasarkan hasil survei kami rata-rata itu tetap di Rp 200-300 juta," ujar dia.

Sementara itu responden juga mayoritas memilih jarak tempuhnya 101-200 km (26 persen) dan 201-300 km (26 persen). Sedangkan rata-rata harian responden menggunakan mobil listrik rata-rata 51-100 km (23 persen dan 10-50 km (29 persen).

"Untuk ekspektasinya, bisa sampai 300 km, tapi ternyata jarak penggunaannya itu cuma 100 km. Jadi masih ada ketakutan untuk membawa mobil listrik ini ke luar kota, kebanyakan mobil listrik ini masih banyak digunakan di dalam kota," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut Populix memaparkan hasil survei tujuan utama penggunaan meliputi mengunjungi teman atau keluarga (71%), perjalanan dalam kota (69%), bekerja (67%), antar-jemput teman atau keluarga (63%), dan belanja kebutuhan sehari-hari (60%). Rata-rata konsumen menilai harga mobil listrik yang ideal adalah sebesar Rp 250.000.000 dan memiliki jarak tempuh 261,18 KM. Adapun mobil listrik yang saat ini paling banyak digunakan adalah Wuling (57%), Hyundai (24%), dan Toyota (9%).

Video: Mobil Listrik Tabrak Ojol di Antasari Jaksel hingga Tewas

Video: Mobil Listrik Tabrak Ojol di Antasari Jaksel hingga Tewas