Tesla dikabarkan bakal memproduksi mobil listrik murah. Ini merupakan upaya untuk menjegal mobil listrik China.
Persaingan mobil listrik di kawasan Benua Biru makin ketat. Terlebih dengan kehadiran mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu yang makin masif. Belum lagi harga jualnya yang terjangkau membuat mobil listrik China jadi primadona baru di Eropa. Terkait hal itu, produsen mobil listrik ternama AS, Tesla, kabarnya akan membangun pabrik di dekat Berlin untuk memproduksi mobil listrik murah.
Diberitakan Reuters, menurut seorang sumber, CEO Tesla Elon Musk mengatakan kepada pekerja bahwa Tesla bakal memanfaatkan pabrik dekat Berlin tersebut untuk melahirkan mobil listrik yang bisa dijual seharga 25.000 euro atau setara dengan Rp 416 jutaan. (1 euro = Rp 16.677). Saham Tesla naik setelah adanya laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih belum jelas kapan Tesla bakal benar-benar meluncurkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau itu. Sebelumnya Elon Musk memang pernah mengatakan bahwa pihaknya bakal membuat mobil listrik dengan harga murah, kemudian mengalami penundaan.
Musk pada bulan lalu mengatakan pabrik di Meksiko tengah melambat seiring dengan penurunan permintaan dan kenaikan suku bunga. Adapun memproduksi Tesla dengan harga yang lebih murah di Jerman tentu tidak mudah. Pasalnya Tesla bisa saja mendapat tekanan dari serikat pekerja untuk menaikkan upah.
Di tengah rencana yang belum pasti itu, Elon Musk harus bersiap menghadapi tekanan nyata dari para produsen mobil listrik China. BYD misalnya dikabarkan berencana untuk membangun pabrik di Hungaria, sebagaimana diberitakan media Jerman. Chery juga berencana untuk meluncurkan tiga SUV di Eropa dan bakal berhadapan langsung dengan Tesla Model Y. Merek China lainnya, Nio, kini tengah membangun jaringan dealer di Eropa.
Sebelumnya dilaporkan negara-negara Eropa belakangan diketahui makin banyak mendatangkan mobil listrik dari China. Tak heran angka ekspor mobil China pun meningkat pesat. Mengutip data China Passenger Car Association, ekspor mobil China ke sembilan negara Eropa pada semester pertama tahun ini mencapai 350.000 unit. Torehan itu bahkan lebih banyak dari pencapaian ekspor tahun 2022. Ekspor mobil China dalam lima tahun terakhir ke Uni Eropa meningkat signifikan, bahkan mencapai empat kali lipat.
Di sisi lain, hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pabrikan asal Eropa. Pasalnya mobil listrik China dijual dengan harga miring. Uni Eropa telah melakukan investigasi terkait melonjaknya impor mobil listrik China di Benua Biru tersebut. Berbicara di depan Parlemen Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan Eropa sangat terbuka akan kompetisi. Tapi tidak bersaing untuk 'menuju posisi paling bawah'.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar