Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menantang Wuling menjual mobil listrik murah di bawah Rp 200 juta. Sebab, dengan demikian, permintaan pasar terhadap kendaraan nonemisi bisa lebih meningkat.
Permintaan Luhut kepada Wuling itu disampaikan di Seminar Nasional IKAXA 2023 yang berlangsung di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/9). Di lokasi yang sama, hadir pula perwakilan brand asal China tersebut.
"Beberapa model (mobil listrik) sudah dipamerkan di GIIAS 2023. Saya kira ada 10 model ya, jadi tinggal pilih saja mau desain dan harga yang bagaimana, dari mahal dan murah. Wuling ini, saya tekan bisa gak buat di bawah Rp 200 juta," ujar Luhut saat menyampaikan presentasi, dikutip Jumat (15/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Luhut, saat ini faktor harga masih menjadi salah satu 'hambatan' menuju transisi kendaraan listrik. Itulah mengapa, Wuling yang telah memproduksi mobil nonemisi di dalam negeri diminta bisa lebih menekan harga.
Sebenarnya, Wuling sudah punya mobil listrik di bawah Rp 200 juta, yakni Wuling Air ev Lite yang meluncur bulan lalu. Namun, harga tersebut sudah termasuk potongan pajak 10 persen. Sementara harga 'aslinya' masih Rp 206 juta dengan status on the road Jakarta.
Terlepas soal itu, Wuling merupakan salah satu pabrikan yang menjual mobil listrik di bawah rata-rata. Sebab, ketika merek lain, terutama dari Jepang dan Eropa menempatkan kendaraan tersebut di segmen premium, Wuling justru bermain di kelas yang lebih rendah, bahkan entry level.
Hasilnya tak sia-sia, Wuling Air ev yang telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia sepanjang tahun lalu. Kendaraan itu terjual 8 ribuan unit setahun atau merengkuh nyaris 80 persen market share di segmen elektrik.
![]() |
Sebelumnya, Vice President Wuling Indonesia Yan Kaili menegaskan, pihaknya akan lebih banyak meluncurkan mobil listrik murah di dalam negeri. Harapannya, lebih banyak masyarakat bisa menjangkaunya.
"Kami akan meluncurkan semua produk tersebut dengan harga yang sangat menarik dan kami akan menggunakannya sebagai cara untuk merangsang permintaan," kata Yan di acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) yang turut dihadiri detikOto.
(sfn/sfn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah