Hingga sekarang, belum banyak dealer yang menawarkan mobil listrik bekas pakai ke konsumen. Padahal, kendaraan nonemisi tersebut belakangan tengah populer di Indonesia.
Hery Sugiarto selaku Direktur Utama dealer mobil bekas BirdMobil membenarkan, transaksi kendaraan listrik seken di Indonesia masih rendah. Sejauh ini, kata dia, konsumen lebih memilih produk baru.
"Transaksi mobil listrik bekas masih sedikit, tidak yang tinggi, karena unit barunya yang justru lagi jalan," ujar Hery saat ditemui awak media di bilangan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (30/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BirdMobil sebagai anak perusahaan BlueBird akan menjual mobil listrik seken pada akhir tahun ini. Namun, sebelumnya, BlueBird telah lebih dulu menjual kendaraan nonemisi yang pernah dipakai sebagai armada taksi.
"Jadi kalau ditanya strategi (menjual mobil listrik bekas) bagaimana, ya kita akan gunakan pengalaman kita seperti yang disampaikan sebelumnya. Kita menawarkan apa yang memang kita tahu," ungkapnya.
Dia sadar, mobil listrik bekas biasanya terkendala kondisi baterai yang tak lagi prima. Itulah mengapa, sebelum menjualnya, BirdMobil melakukan seleksi secara ketat. Dia mengaku hanya akan menjual kendaraan elektrik yang kondisi baterainya di atas 95 persen.
"Saat ini belum ada standar umum (soal standar baterai). Tapi kalau kita cek mobil-mobil kita, kondisinya baik. Itu artinya baterai ada di atas 95 persen," terangnya.
![]() |
Menurut dia, bisnis mobil bekas adalah bisnis kepercayaan. Sehingga, sebelum dibeli konsumen, pihaknya akan menjelaskan secara jujur dan detail mengenai kondisi kendaraan.
"Nantinya kita akan berikan transparansi kondisi ke konsumen. Selain punya standar, kita akan jelaskan kondisinya. Karena mobil bekas beda dengan baru. Saya pegang itu dan sampaikan secara jelas ke konsumen," kata dia.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini