Tesla Masih Ragu Investasi di Indonesia, Inikah Alasannya?

Tesla Masih Ragu Investasi di Indonesia, Inikah Alasannya?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 03 Agu 2023 12:06 WIB
Charger mobil listrik Tesla
Inikah alasan Tesla masih ragu investasi di Indonesia? Foto: Getty Images
Jakarta -

Proses investasi Tesla di Indonesia berjalan cukup alot. Meski pemerintah telah bertemu dan menjalin komunikasi dengan Elon Musk sejak 2020 lalu, belum ada kepastian hingga sekarang. Apa sih penyebabnya?

Founder of National Battery Research Institute, Evvy Kartini, mengungkap alasan mengapa investasi Tesla tak kunjung terealisasi hingga sekarang. Menurut dia, 'keraguan' tersebut berkaitan dengan masalah Environment, Social, dan Governance (ESG).

Evvy menduga, Elon Musk ingin kendaraan listrik diproduksi dan dioperasikan secara bersih. Sementara yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, energi di sektor hilir dianggap masih belum sepenuhnya 'hijau'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi mobil listrik itu kan di hilir no pollution. Tapi di hulunya nambang nggak pakai energi bersih. Sama saja kan cuma memindahkan. Jadi pinginnya Elon Musk itu mining (nambang) dengan energi bersih, jadi dari hulu ke hilirnya bersih," ujar Evvy, dikutip dari detikFinance, Rabu (2/8).

"Baterai kan memang nggak kasih polusi. Itu diisi kan, nah diisinya pakai PLN. PLN pakai energi fosil," lanjutnya.

ADVERTISEMENT
Tesla Model Y electric vehicles in a lot at the Tesla Inc. Gigafactory in Gruenheide, Germany, on Saturday, Jan. 21, 2023. Tesla CEO Elon Musk played down how much impact his tweets have on the company's stock price as he defended himself at a trial in San Francisco federal court on Friday over his 2018 tweet about taking the electric car-maker private. Photographer: Liesa Johannssen/Bloomberg via Getty ImagesKenapa Tesla tak kunjung investasi di Indonesia? Foto: Liesa Johannssen/Getty Images

Evvy yakin, Elon Musk sebenarnya mau berinvestasi di Indonesia. Hanya, Chief Executive Officer (CEO) Tesla itu masih mempertimbangkan negara lain yang lebih potensial, seperti India dan Australia.

Berbeda dengan Evvy, Asisten Deputi Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Tubagus Nugraha membantah Tesla ragu masuk ke Indonesia karena faktor Environment, Social, dan Governance (ESG).

Menurutnya, rencana investasi Tesla di Indonesia masih dalam pembahasan, dan meminta menunggu kepulangan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dari Amerika Serikat (AS). Ia pun mengamini saat dikonfirmasi kepastian investasi Tesla di Indonesia.

"Nggak ada urusannya dengan itu (ESG), memang sedang dibicarakan sekarang. Nunggu aja Pak menteri (Luhut) balik dari Amerika Serikat," kata Tubagus Nugraha.




(sfn/rgr)

Hide Ads