Perdana Menteri atau PM Malaysia, Anwar Ibrahim mengungkap alasan Elon Musk tertarik mendirikan kantor Tesla di negeri jiran. Menurut dia, ketertarikan tersebut berkaitan dengan stabilitas politik di Malaysia.
Ketika hadir dalam upacara pembukaan karnaval yang digelar Badan Pembangunan Federal (FELDA), Anwar Ibrahim mengatakan, kondisi politik di Malaysia saat ini sangat ideal untuk perusahaan multinasional mendirikan ruang bisnis.
"Ketika pemerintah bersatu, ada stabilitas ekonomi. Ketika iklim politik stabil, orang-orang pasti datang ke sini," ujar Anwar Ibrahim, dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (31/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anwar memastikan, Elon Musk selaku Chief Executive Officer (CEO) Tesla telah mengajaknya bertemu untuk membahas berbagai peluang bisnis. Dia sempat heran, bagaimana bisa sosok sebesar Musk mengajaknya bertemu tanpa diminta.
"Elon Musk merupakan orang terkaya di dunia. Elon Musk lebih kaya dari suatu negara. Rasanya cukup sulit membawanya masuk (ke Malaysia). Tapi begitu kami menjadi stabil, saya tidak meminta dia bertemu. Dia yang justru mengajak saja bicara," tuturnya.
"Jadi, melalui konferensi video, Musk langsung bilang (tahun ini) Tesla akan membuka kantor pusatnya di Cyberjaya, Selangor," tambahnya.
Selama empat tahun terakhir, Malaysia sempat diguncang ketidakstabilan politik menyusul jatuhnya pemerintahan Pakatan Harapan (PH) pada 2020 silam. Namun, di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim, kondisi Malaysia kini diklaim membaik.
"Ketika mereka (Tesla) datang dan membuka kantor, perusahaan, dan pabrik untuk kendaraan listrik baru, kami dapat membawa ribuan anak kami untuk bekerja (di sana)," kata dia.
![]() |
Kabar Tesla tertarik bangun kantor di Malaysia tentu mengejutkan banyak pihak di Indonesia. Sebab, perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah lama menjalin komunikasi dengan pemerintah di Tanah Air.
Presiden Jokowi telah merayu Tesla membangun pabrik baterai dan mobil listrik sejak 2020 lalu. Hal tersebut diupayakan untuk memaksimalkan kekayaan cadangan nikel yang bisa diproses untuk baterai kendaraan.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat