Baru-baru ini, Bloomberg mengadakan studi soal mengapa orang mau menjual mobil Tesla-nya dan berganti ke merek lain. Studi tersebut melibatkan 5 ribu orang yang masih menggunakan Tesla Model 3.
Studi Bloomberg berhasil mengumpulkan fakta unik soal mengapa pengguna Tesla memutuskan pindah ke merek mobil lain. Kebanyakan mereka mengambil keputusan itu lantaran tak suka dengan pernyataan-pernyataan kontroversial yang disampaikan CEO Tesla, Elon Musk.
Secara rinci, 21,5 persen dari 5 ribu sampel mau menjual mobil Tesla-nya karena tak sepakat dengan Elon Musk, kemudian 18,7 persen karena kualitas layanan servis dan 17,8 persen karena persepsi Tesla yang kurang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang membuat mereka mau 'hijrah' ke merek lain, seperti harganya yang terlalu mahal, modelnya yang kurang variatif, hingga minimnya kepercayaan terhadap mobil listrik.
Namun, survei lain mengatakan, 87 persen dari sampel barusan belum berencana menjual mobil Tesla-nya. Itu tandanya alasan-alasan barusan menjadi gambaran penyebab ketika mereka hendak menjual kendaraan di masa depan.
Diketahui, sejak mengambil alih Twitter, Elon Musk mulai sering menyampaikan pendapat di luar kapasitasnya sebagai pengusaha dan insinyur. Bahkan, tak jarang, pernyataan tersebut disampaikan dengan nada ofensif dan terkesan menyakiti pihak tertentu.
![]() |
Musk kerap bicara soal politik, konflik negara, dan isu-isu sensitif lain. Selain disampaikan secara tegas, dia juga kerap mengemasnya dalam bentuk sindiran melalui diksi-diksi lucu dan meme.
Jika kebiasaan tersebut tak diubah, bukan tak mungkin Tesla makin terkena dampaknya. Lebih lagi, penjualan Tesla di beberapa tempat mulai dipepet mobil listrik besutan China.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?