Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, Tesla makin dekat ke Indonesia. Bahkan, kata dia, kepastian investasi perusahaan milik Elon Musk tersebut hanya perkara waktu.
Menurut Luhut, negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Tesla sudah memasuki tahan akhir. Harapannya, itu bisa segera selesai.
"(Investasi) Tesla mudah-mudahan kita sedang final touch," ujar Luhut dalam acara Economic Update 2023 CNBC Indonesia, dikutip Selasa (11/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Luhut menyebut, rencana investasi Tesla membuktikan, Indonesia terbuka dengan investor dari berbagai negara, bukan hanya China.
Bahkan, Luhut mengklaim, ada sejumlah perusahaan dari Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan yang mau berinvestasi pada program hilirisasi di dalam negeri.
"Sebenarnya dari China semua juga nggak, kan Hyundai juga Korea, LG juga Korea, Jepang juga ada, Amerika Ford juga ada. Nggak ada masalah juga ya, Tesla mudah-mudahan kita sedang final touch. Jadi dari mana saja sih," tuturnya.
Diketahui, pemerintah sejak 2020 lalu telah merayu Tesla untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut lantaran Indonesia tengah menggencarkan program hilirisasi nikel dan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.
![]() |
Pada Juni 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai turun gunung untuk bertemu dan mengadakan diskusi dengan CEO Tesla, Elon Musk. Dia merayu Musk agar segera menanamkan dana di Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Jokowi menjabarkan sejumlah alasan kenapa Tesla harus berinvestasi di Indonesia, misalnya kemudahan rantai pasok dari industri hulu ke hilir produksi kendaraan listrik.
Sebelumnya, Tesla juga dikabarkan tertarik berinvestasi di India. Hal tersebut sempat membuat banyak pihak menduga, perusahaan tersebut telah 'main-main' dengan Indonesia. Namun, Luhut membantahnya. Menurut dia, Tesla tak berniat berpaling dari Indonesia ke India.
"Enggak, enggak ada (Tesla buka pabrik di India), belum. Mereka (Tesla) itu cuma buka showroom," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Timur, bulan lalu.
"Kalau dengan Tesla kita masih terikat dengan non-disclosure agreement (NDA). Meksiko itu backyard mereka, tentu mereka membangun di sana. Kalau di region ini mereka masih punya komitmen yang saya tahu kira-kira 1 juta mobil. Apakah nanti ke Indonesia, kita lihat saja nanti," kata dia menambahkan.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah