Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim mengatakan, usulan motor gede (moge) masuk tol sempat mendapat respons. Pria yang disapa Rian ini mengklaim nyaris berhasil mendapatkan izin.
Rian bilang sudah mencapai kesepakatan dengan Kakorlantas sebelum dijabat oleh Irjen Firman Santyabudi. Salah satunya mengatur jumlah rombongan yang tetap dikawal oleh Brigade Motor.
"Dulu sudah sepakat satu rombongan 25 motor dijaga oleh 4 BM (Brigade Motor) pulang pergi Bandung, satu kelompok, satu kelompok. Tapi keburu kepotong jatuhnya pesawat di Medan saat itu. Sudah sepakat, bro, seluruh Ketua Motor Besar di Korlantas dan dinas terkait," kata Rian saat dihubungi detikcom beberapa waktu yang lalu.
Dia menjelaskan jika bisa melewati jalur tol, pengguna moge bisa melintas di jalur lain dan tak bersentuhan langsung dengan banyak masyarakat. Pihaknya juga hanya meminta akses tol saat akhir pekan.
"Kita tidak minta di jalur tol semua, misalnya di Jakarta nih, misalnya kita mau ke Jawa Tengah, cukup sampai Karawang-Cikampek, sudah cukup. Hanya menghindari spot-spot yang menjadi masalah terhadap masyarakat. Itu saja, bro," kata Rian.
Baca juga: Syarat 'Naik Kelas' ke SIM C1 |
Dia mengatakan jika menempuh terlalu jauh di jalan mulus yang sepi juga membahayakan pengendara moge. Pengalaman ini dia dapatkan ketika melintas di Route 66.
"Seperti ke Jawa, kita keluar Cikampek-Karawang saja sudah cukup. Kalau ke Bogor, kita dapat Ciawi cukup, ke Banten sampai Merak saja sudah cukup, saya touring ke Amerika 3 bulan, kita ngantuk bro, namanya route 66 itu bikin ngantuk 600 kilo," kata dia.
"Tol itu untuk menghindari masyarakat agar kita sekali jalan 100 Harley tidak mengganggu ketentraman masyarakat. Coba sekarang kita lewatin Bekasi, Bogor, masyarakat teriak, bro," sambungnya lagi.
Ia bercerita selama ini teman-teman bikers dari negara lain ingin menikmati alam Indonesia dengan touring sepeda motor, tapi mereka mengurungkan niat karena belum ada kebijakan roda dua masuk tol.
Di sisi lain, menurut Rian pihaknya juga kerap memberikan bakti sosial ketika terjadi bencana alam. Jika akses tol diizinkan buat pengguna moge, bakal memudahkan perjalanan.
"Dengan adanya Harley atau moge masuk tol, itu kan bisa memacu pariwisata dan mendapatkan devisa buat negara," kata dia.
Keinginan Irianto supaya moge masuk tol bukan cerita baru lantaran sudah tercetus sejak satu dekade yang lalu. Apalagi Indonesia kini disebutnya punya presiden yang juga lekat dengan dunia roda dua.
"Saya akan perjuangkan sampai dapat, terutama ini saatnya, Pak Jokowi jadi presiden," sambung dia.
Sebelumnya wacana soal motor masuk tol sempat diutarakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada tahun 2019. Wacana itu tidak hanya berlaku khusus untuk moge, melainkan seluruh kendaraan roda dua. Bamsoet menyebut, wacana motor masuk tol adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang belum mampu memiliki mobil. Mungkin banyak yang baru mampu memiliki motor, itu pun sebagian besar kredit. Bamsoet mengusulkan agar jalan tol disisihkan selebar 2,5 meter untuk sepeda motor.
Saat ini di Indonesia baru ada tiga ruas tol yang mengizinkan motor masuk yakni Tol Suramadu, Tol Bali Mandara, dan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Di tiga ruas tol itu, motor memiliki jalur sendiri yang terpisah dari kendaraan roda empat.
Simak Video "Video: Kata Warga soal Usul Moge Boleh Masuk Jalan Tol"
(riar/din)