Begini Cara Relawan Bermotor Memandu Mobil Ambulans

Begini Cara Relawan Bermotor Memandu Mobil Ambulans

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 02 Mei 2019 09:27 WIB
Foto: Kartika Sari Tarigan/detikcom
Jakarta - Indonesia Escorting Ambulance (IEA) jadi salah satu komunitas pemandu mobil ambulans yang eksis di Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya, organisasi ini bekerja secara sukarela dan tidak menerima sepeserpun bayaran.

"Untuk sistem kerjanya, awalnya kami menunggu di depan rumah sakit, sekalian kami sosialisasi dengan driver ambulans dan meminta nomor mereka untuk dimasukin ke group whatsapp IEA," kata Kabid Humas Nasional Indonesia Escorting Ambulance Sidqi Muhammad Luthfi.

"Nah dari situ barulah nanti para driver mobil ambulans menghubungi kami untuk meminta bantuan untuk membuka jalan dan lain-lain. Akhirnya, terbentuklah sistem seperti itu," lanjut Sidqi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkatnya, organisasi ini bekerja berdasarkan permintaan dari driver ambulans. "Jadi lewat group whatsapp escort, ada anggota yang mengisi dari jam sekian ke jam sekian misalnya. Lalu ada permintaan dari tujuan rumah sakit A ke rumah sakit B misalnya. Nanti dari situ kami yang free bisa merapat ke lokasi, baru dari situ kami koordinasi dengan driver untuk menentukan jalur," lanjut Sidqi.




Sejauh ini, Indonesia Escorting Ambulance masih melayani pemanduan di dalam kota saja. Namun jika butuh pelayanan hingga luar kota, maka tim IEA dari daerah akan melanjutkan tugas itu.

"Kami mungkin hanya untuk dalam kota saja ya. Kalau misalkan sampai luar kota, misal Bekasi ke Jogja, nanti dari Bekasi dia mau masuk tol mana kami bantu sampai masuk pintu tol. Nanti di Jogja dia lewat mana, dan di sana juga ada lagi tim kami bantu dari pintu tol sampai ke rumah pasien," lanjut Sidqi.



Sementara untuk prosedur pengawalan, IAE saat ini masih menggunakan kendaraan roda dua. Sebab motor dinilai lebih efektif untuk membuka jalanan yang macet.

"Sesuai SOP, setiap pengawalan itu maksimal 4 motor. Biar kondusif dan biar nggak terlihat arogan sama masyarakat atau pengguna jalan lain," pungkas Sidqi.

[Gambas:Video 20detik]

(lua/ddn)

Hide Ads