Menjadi pengendara motor di Irak tak mudah. Mereka harus berjibaku dengan ancaman bom dan peluru yang terus berdesing. Itu adalah cerita para bikers di Irak.
Tapi, komunitas tersebut bukan cuma soal adrenalin menantang bahaya, melainkan cara mereka menerima siapa saja menjadi anggota, tanpa memandang asal, ras dan agama. Di komunitas pengendara motor Iraq Bikers ini ada orang dari kalangan Sunni, Syiah, Kristen dan Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan mimpi masa kecil saya, mendirikan komunitas motor. Grup ini non-sektarian, syaratnya hanya Anda mencintai Irak dan sepeda motor," ujar Kapten Bilal, Presiden Iraq Bikers seperti detikOto kutip dari BBC.
Di komunitas ini, sesama anggotanya tidak pernah mempertanyakan asal usul masing-masing, atau agama masing-masing. "Mereka tidak tahu saya Kristen sampai mereka datang ke toko saya dan melihat gambar Yesus," ujar seorang anggota.
Anggota mereka berasal dari berbagai kalangan dan termasuk mantan tentara yang terluka akibat terkena mortir saat melawan ISIS. "Salah satu montir itu mendarat dekat saya, saya terluka di tangan kaki dan ginjal. Saya sangat depresei saya harus mengenakan kursi roda kemudian beberapa teman mengajak saya bergabung dengan komunitas ini dan saya bertemu kapten bilal mereka menemani saya dan membuat saya bisa melihat dunia," ujarnya.
"Kapanpun kami berkendara, kami harus siap dengan bom dan tembakan, kami tidak berhenti kami akan mencari di mana asapnya dan mencari rute baru. Kami akan mengibarkan bendera Irak kemana pun motor-motor ini membawa kami. Irak akan kembali seperti dulu Irak akan kembali jaya," ujar Kapten Bilal.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis