Komunitas Mobil Diusir Gara-gara Lindas Sabana Gunung Bromo

Viral

Komunitas Mobil Diusir Gara-gara Lindas Sabana Gunung Bromo

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 29 Jan 2018 08:12 WIB
Foto: Facebook
Probolinggo -

Touring mobil boleh dilakukan dimana saja asalkan di daerah itu tidak dilarang. Selain itu para anggota komunitas juga harus mengikuti aturan setempat yang ditempatkan. Kalau tidak mungkin akan terjadi seperti yang berikut ini.

Dalam sebuah video yang diposting oleh Dennis Diharjaya dalam akun Facebooknya terlihat deretan mobil yang sedang terparkir di wilayah rerumputan Savana Bromo. Kemudian sekumpulan mobil tersebut 'diusir' karena dianggap merusak rumput yang baru saja disemai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dennis, wisata di wilayah Bromo harus menggunakan mobil JIP 4x4 yang dikelola oleh Paguyuban Taman Nasional.

"Mobil reguler dari luar tidak diizinkan memasuki kawasan Bromo. Tetapi jika touring seperti video tersebut biasanya sudah izin terlebih dahulu oleh pihak Taman Nasional dan ada biaya khusus dan seharusnya ada briefing sebelum melakukan touring di kawasan Bromo," kata Dennis saat dikonfirmasi detikOto.

"Jika mengikuti JIP dari pihak paguyuban tentunya tidak akan parkir di daerah terlarang," sambungnya lagi.

Video tersebut diakui Dennis bukanlah asli miliknya, melainkan rekaman dari V Onggat Gebze yang merupakan anggota dari Forum Sahabat Gunung. Dalam video juga terlihat saat dilakukan pengusiran klub mobil tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi. Menurut Dennis, insiden ini sudah diselesaikan dengan komunitas mobil yang bersangkutan.

"Untuk saat ini sebagian kawasan Savana Bromo sisi sebelah kanan sudah dipagari sehingga mobil dan motor tidak bisa memasuki area dan dapat parkir di area yang sudah ditentukan," pungkas Dennis.

Salah satu pengurus Sahabat Gunung, Hendri membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengakui kejadian itu terjadi pada Desember 2017 lalu. Dalam video, kejadian itu dilakukan salah satu kelompok klub mobil di padang Savana Bromo.

Hendri mengaku, kawasan Padang Savana Gunung Bromo tersebut merupakan daerah yang harus dijaga kelestariannya. Namun komunitas tersebut tidak menjaga hal itu, terutama rumput yang baru tumbuh 2 minggu di area itu.

"Karena rumput tersebut bisa mati jika diinjak. Kalau mati, keindahan alam di lokasi itu bisa berkurang," katanya.

Dalam video itu para pencinta gunung juga mengecam komunitas mobil untuk mengambil sampah yang berceceran di area tersebut. "Sampah-sampah itu bisa mengotori lingkungan alam. Sehingga kami meminta kepada para komunitas untuk membersihkan sampah yang ada kala itu," tegasnya.

Sementara Kasi Taman Nasional Bromo Tengger Swasta (TNBTS) Wilayah 1, Sarmin membenarkan area Padang Savana Gunung Bromo harus dijaga kelestarian dan keindahannya. Sehingga semua komunitas kendaraan tidak boleh semena-mena melintasi area itu.

"Karena jalur untuk menuju ke lokasi itu sudah ada jalannya tersendiri. Namun pada waktu itu komunitas jeep tidak melalui jalur yang sudah ada. Sehingga rumput yang tumbuh terancam rusak akibat terlintas kendaraan jeep,"terangnya.

Padahal, jelas dia, di area Padang Savana, pihak TNBTS sudah memberikan papan larangan kepada pengunjung atau komunitas mobil untuk tidak melintas di area yang dilarang. Upaya itu, kata Sarmin, untuk menjaga kelestarian alam yang ada di wilayah TNBTS. Pihaknya juga tak segan-segan memberi teguran kepada warga atau komunitas yang dinilai melanggar larangan.

"Langkah ini dilakukan untuk melestarikan keindahan lingkungan alam sekitar terutamanya di wilayah TNBTS," tegasnya.

(dry/ddn)

Hide Ads