Kenapa Belum Banyak Dealer yang Jual Mobil Listrik Bekas?

Sejak beberapa tahun terakhir, mobil listrik tengah menjadi tren baru di Indonesia. Bahkan, penjualan kendaraan bersuara senyap itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, mengapa belum banyak dealer yang menjual unit bekasnya?

Tenggono Chuandra Phoa selaku Sekertaris Jenderal (Sekjend) Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengatakan, pasar mobil listrik bekas di Tanah Air memang masih belum terbentuk. Sebab, kendaraan tersebut masih cenderung baru di Indonesia.

"Pasar kendaraan listrik bekas masih belum terbentuk, masih sangat (jauh). Perlu diperluas dulu lah, soalnya masih terlalu muda. Nggak mungkin Anda beli kendaraan hari ini, terus besok muncul (di dealer kendaraan bekas)," ujar Tenggono saat menjawab pertanyaan detikOto di bilangan Jakarta Pusat.

"Anda pakai dulu mobilnya, nikmatin dulu beberapa tahun, baru ada di pasar bekas. EV kan baru-baru ini ramainya, baru sejak 2023 lah," tambahnya.

Lebih jauh, Tenggono menjawab tudingan yang menyebut harga mobil listrik bekas bakal anjlok lantaran usia baterai yang menurun. Kata dia, penurunan usia baterai tak akan berjalan cepat. Bahkan, penurunan tersebut belum terasa di delapan tahun penggunaan.

"Usia baterai sebenarnya tidak terlalu menurun juga kok, ya 8-10 tahun tidak masalah. Bahkan, banyak perusahaan yang berani memberikan garansi 8 tahun. Nah, sekarang tinggal dihitung saja, nilai dari penurunan fungsi baterai itu berapa," ungkapnya.

Pada akhirnya, Tenggono yakin, semuanya hanya perkara waktu. Dia percaya, di masa depan, pasar kendaraan listrik akan tumbuh dan bisa sebesar kendaraan berbahan bakar bensin.

"Iya (hanya menunggu waktu sampai pasar kendaraan listrik bekas terbentuk), saya yakin ini akan sangat ramai, paling tidak tahun depan akan sangat ramai," kata dia.