Cerita Konsumen Truk Listrik eCanter: Murah Dibantu Pemerintah, Solusi BBM Mahal

Cerita Konsumen Truk Listrik eCanter: Murah Dibantu Pemerintah, Solusi BBM Mahal

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 30 Okt 2023 11:08 WIB
Truk eCanter di Jepang
Konsumen truk eCanter di Jepang Foto: Ridwan Arifin
Jakarta -

Truk listrik bisa menghemat operasional perusahaan, meski jarak tempuh truk listrik tersebut belum sebanding dengan truk berbasis internal combustion engine (ICE).

S-line Group merupakan perusahaan transportasi logistik yang sudah menggunakan lima unit truk listrik eCanter generasi pertama. Salah satu cabangnya di Tokyo, Heiwajima, Jepang sudah memakai tiga truk eCanter generasi pertama. Apa tantangan besarnya dalam menggunakan truk listrik ini?

"Apa yang menjadi tantangan terbesar ketika memakai eCanter (generasi pertama) adalah tidak bisa menggunakan sembarangan, karena harus mempertimbangkan jarak dan rutenya," Branch Manager Keihin Branch, Sline Gift Co., Ltd, Yasuhiro Goto saat berbincang di S-Line Gifu Keihin Terminal Branch, Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Truk eCanter di JepangBranch Manager Sline Gift Co., Ltd Yasuhiro Goto berdiri di samping truk eCanter di Jepang Foto: Ridwan Arifin

Yasuhiro Goto menjelaskan penggunaan truk listrik itu terbagi menjadi beberapa shift yang dipakai secara bergantian. Dia menjelaskan truk ringan itu digunakan untuk bisnis pengiriman kebutuhan logistik seperti apparel.

"Ya tentu dengan menggunakan eCanter ini bisa menghemat biaya operasional, karena sekarang harga BBM benar-benar mahal. Jadi kita bisa menghemat biaya pengeluaran di sana. Tapi maaf untuk seberapa besar biaya perbandingannya (dengan truk internal combustion engine), saya belum bisa mengatakannya sekarang," terang dia lagi.

ADVERTISEMENT
Truk eCanter di JepangTruk eCanter dan Super Great di Jepang Foto: Ridwan Arifin

Di sisi lain eCanter berjalan tanpa suara dan tanpa emisi, eCanter cocok untuk pengoperasian malam hari dan pagi hari di wilayah perkotaan. eCanter generasi pertama diketahui memiliki jarak tempuh hingga 100 kilometer.

Yasuhiro menjelaskan daya tempuh eCanter generasi pertama sangat cocok untuk bisnis pengiriman dan transportasi dalam kota. Selama rute sudah terukur, dia belum mengalami masalah saat menjalankan bisnis dengan eCanter.

"Truk emisinya nol dan bagus untuk lingkungan. Seperti diketahui eCanter generasi pertama punya jarak tempuh yang terbatas, apa yang perlu kita lakukan adalah memilih rute yang sudah jelas dan terukur. Jadi kami menggunakan eCanter untuk mengirim barang ke konsumen dengan rute yang sudah pasti, dan dengan jarak yang pendek,"

Menariknya lagi, eCanter perusahaan yang dia gunakan tidak butuh sopir berpengalaman. Tiga unit eCanter itu dikemudikan oleh sopir yang masih baru.

"Pertama-tama eCanter adalah truk yang sangat mudah dikendarai jadi tidak butuh sopir yang berpengalaman. Kedua karena eCanter dialokasikan untuk rute-rute yang sudah jelas, meskipun tidak berpengalaman, mereka sudah tahu rute dan harus mengirim ke mana. Jadi hanya mengirimnya ke satu area. Ini tidak sulit bagi sopir baru," jelas dia.

Soal harga, perusahaannya merasa terbantu dengan skema subsidi yang diberikan oleh pemerintah Jepang. "Ya, pada saat membeli kita mendapatkan subsidi dari pemerintah Jepang," ujar dia.

Jepang sudah memberikan subsidi untuk kendaraan niaga. Tak tanggung-tanggung jumlahnya bisa memangkas harga kendaraan sampai 50 persen.

Hal ini diketahui saat berkunjung ke dealer Mitsubishi Fuso di Shinigawa, Jepang. Insentif yang diberikan merupakan bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini bisa membuat truk listrik eCanter itu terpangkas hingga setengah harga.

"Ya, eCanter mendapatkan subsidi (di sini) karena harga produk itu yang mahal. Program subsidi di Jepang bisa memangkas harga sekitar 50 persen, bantuan itu didapatkan dari pemerintah pusat Jepang dan juga pemerintah kota, seperti Tokyo misalnya. Bantuan subsidi ini sangat membantu konsumen," ujar Nomomiya selaku Branch Manager Mitsubishi Fuso Shinigawa, Kamis (26/10/2023).

Nomomiya melanjutkan insentif itu diberikan kepada seluruh merek yang memiliki kendaraan. Disebutkan tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan subsidi.

"Harga eCanter sekitar 15 million yen sebelum subsidi, kalau sudah 50 persen, bisa diperkirakan sendiri," jelas dia.

Truk eCanter memiliki 3 pilihan ukuran baterai menyesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen. eCanter terbaru yang sempat dipajang di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dilengkapi ukuran baterai dengan tiga variasi yaitu ukuran S, M dan L yang menghasilkan performa tenaga dan jangkauan kendara berbeda dalam sekali pengisian.

Lebih rinci, S punya power 41 kWh dengan jangkauan jarak 70-100 km, lalu M diklaim punya power 83 kWh jarak tempuh 120-150 km, dan L memiliki power 124 kWh yang bisa mencapai jarak 170-200 km.

Senior Vice President Head of Product Engineering Hironobu Ando mengaku belum memutuskan ukuran mana yang akan dipasarkan di Indonesia.

"Tidak ada perbedaan, tentu kami ada sedikit modifikasi untuk memenuhi regulasi di Indonesia," jelas dia.




(riar/rgr)

Hide Ads