"Perubahan itu dilakukan dalam terus mengembangkan riset dam cita-cita founding father kami Pak Kasih Hanggoro. Ia ingin ikut speed off road rally tapi dengan mobil listrik," ujar Pimpinan Proyek Blits, Sujono di Indonesia International Motors Show (2019) JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019).
Sebelum melakukan perubahan, Blits sudah melakukan pengujian dengan perjalanan dari Surabaya hingga Sabang. Usai dari pengujian tersebut Neo Blits dilahirkan dengan peningkatan performa. Perjalanan tersebut menempuh jarak hingga 3.333 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya adalah kerja sama Budi Luhur dengan ITS maka lahirlah Blits yang waktu itu sudah dites dalam event Blits Explore Indonesia bersama PLN dan sudah menempuh 3.333 km dari Surabaya sampai Sabang. Dari acara tersebut kami mengembangkan bBlits sehingga lahir Neo Blits dengan beberapa perubahan yang kami lakukan," ungkap Sujono.
Perubahan dari Blits ke Neo Blits meliputi sistem penggerak, motor listrik dan susunan baterai.
"Perubahan di antaranya adalah drivetrain-nya. Sebelumnya menggunakan BLDC dengan kapasitas 20kW dengan 250 volt kita modif dengan menggunakan motor DC series dengan tegangan kerja 72 volt. Kemudian kita lakukan resembling baterai bahwa kami menilai baterainya disusun ulang disesuaikan kebutuhan penggeraknya dengan kapasitas baterainya sekitar 1.040 ampere. Daya motor pada Neo Blits ini 1,5 x lipat dari Blits," papar Sujono.
Baca juga: 'Indonesia Baru Bisa Merakit Mobil Saja' |
Dengan perubahan tersebut mobil Neo Blits mampu menempuh jarak hingga 275 km dalam sekali pengisian daya.
"Kemampuan jelajahnya relatif sama tapi Neo Blits sedikit lebih banyak, Blits 200-250 km kalau Neo Blits 230-275 km sekali charging," jelas Sujono.
Untuk mempersiapkan keikutsertaannya di Rally Dakar 2020, Neo Blits masih akan melakukan pengembangan sesuai kebutuhan pereli nasional yang akan mengendarainya, Julian Johan.
"Mudah-mudah 2020 sudah bisa terealisasi. Sekarang sedang analisa secara sistem kelistrikan dan konsultasi dengan tim mas johan untuk kebutuhan konstruksi dan mekanisnya seperti apa," pungkas Sujono. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP