Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan serangkaian insentif berhasil mendongkrak penjualan mobil listrik. Bahkan bantuan itu mendorong penjualan sampai ratusan persen.
"Pencapaian roda empatnya di mana Wuling Air ev dan Ioniq (5) juga meningkat di bulan September. Peningkatannya sebesar 176 persen dibandingkan dengan kuartal 1 sebelum insentif," ujar Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo yang disiarkan secara online di YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Selasa (7/11/2023).
Mobil listrik diketahui sudah mendapatkan insentif berupa pengurangan PPN dari 11% menjadi 1%, pembebasan PPnBM menjadi 0%, hingga keistimewaan bebas ganjil genap. Syaratnya yaitu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diketahui baru ada dua merek yang memenuhi syarat untuk PPN DTP 10 persen tersebut, yakni Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev.
Dalam paparan yang disampaikan Dodiet, berkat insentif pajak pertambahan nilai (PPn) ditanggung pemerintah (DTP) penjualan BEV pada kuartal dua (Q2) mencapai 4.628 unit atau meningkat 176 persen dibandingkan Q1. Kemudian penjualan Q3 mencapai 4.257 unit atau meningkat 154 persen sebelum insentif.
"Artinya pemberian insentif ini cukup sukses dan berhasil untuk merubah preferensi masyarakat guna menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan," tambah dia.
Pemerintah diketahui menargetkan pada 2030 ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik wira-wiri.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat mengatakan harga kendaraan listrik cenderung lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional karena keunggulannya berbasis baterai. Untuk itu, perlu dorongan-dorongan agar masyarakat tergerak untuk mengadopsi kendaraan listrik.
"Memang hari ini penggunanya belum banyak. Target pemerintah itu 2030 ada 2 juta mobil dan 13 juta motor listrik, jadi 10% populasi. Itu goal kita. Oleh karena itu kita mau dorong," imbuh Rachmat Kaimuddin.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah