ASN DKI Jakarta Dilarang Bawa Kendaraan Tiap Rabu, Kecuali...

ASN DKI Jakarta Dilarang Bawa Kendaraan Tiap Rabu, Kecuali...

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 20 Agu 2023 14:10 WIB
Naiknya penjualan sepeda motor bagaikan dua sisi mata uang. Hal ini membuat sepeda motor sebagai penghasil polusi terbesar dibandingkan jenis kendaraan lainnya.
Pegawai Pemprov DKI Jakarta dilarang bawa kendaraan setiap hari Rabu (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menetapkan aturan ketat untuk mengurangi polusi udara. Setiap hari Rabu, pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilarang menggunakan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan aturan ini merupakan realisasi dari arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Cara ini menjadi upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta.

"Kami telah menetapkan setiap Rabu dalam sepekan, seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun PJLP (Penyedia Jasa Layanan Perorangan) yang bertugas di kantor dinas maupun lima suku dinas tidak membawa kendaraan bermotor, kecuali (kendaraan) berbasis listrik," kata Asep dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Minggu (20/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep menambahkan, kendaraan bermotor milik pegawai atau warga yang masuk ke gedung Pemprov DKI Jakarta seperti kantor wali kota dan dinas harus sudah lulus uji emisi. Setiap kendaraan itu akan dicek pelat nomornya.

"Petugas keamanan kantor akan mengecek nopol kendaraan bermotor yang masuk melalui aplikasi uji emisi. Jika tidak tertera, maka kendaraan bermotor tidak boleh masuk," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lanjut Asep, pihaknya juga memfasilitasi warga yang ingin melakukan uji emisi kendaraan bermotor gratis. Uji emisi gratis ini digelar di kantor Dinas dan Suku Dinas Lingkungan Hidup setiap hari.

"Kami juga bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah untuk memfasilitasi pegawai yang ingin meminta pelayanan uji emisi," ungkapnya.

Selain itu, kebijakan lainnya untuk mengurai polusi udara adalah menerapkan work from home (WFH) 50 persen. Kebijakan itu dimulai pada akhir Agustus hingga tiga bulan ke depan.

"Saat pelaksanaan KTT Asean di Jakarta akan diterapkan WFH 75 persen," tandasnya.




(rgr/din)

Hide Ads