Viral Pemotor Didorong sampai Jatuh-Kendaraan Dibanting Gegara Adang Bus Lawan Arah

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 12 Sep 2023 06:29 WIB
Jakarta -

Viral di media sosial pemotor didorong hingga jatuh gegara mengadang bus yang lawan arah. Peristiwa itu terjadi di sebuah ruas jalan raya di Lamongan, Jawa Timur, dalam kondisi malam hari.

Dalam video berdurasi 1:15 detik yang viral di media sosial, memperlihatkan dua bus ngeblong atau lawan arah untuk menghindari kemacetan di jalurnya. Salah satu bus itu adalah PO Bintang Mas dengan bodi berwarna merah. Bus PO Bintang Mas kemudian tampak berhenti karena di depannya terjadi kericuhan.

Dari video tersebut terlihat seorang pengendara motor sedang beradu argumen dengan tiga orang. Kemudian salah satu orang yang berada di belakang pengendara itu lantas menarik badan pengendara hingga jatuh ke samping beserta motornya.

Tak sampai di situ, mereka masih adu mulut hingga terjadi aksi saling mendorong. Kemudian salah satu orang yang terlibat pertengkaran berupaya memindahkan motor itu ke pinggir jalan dengan cara diseret.

Tampak pengendara motor yang mengadang bus lawan arah itu tidak terima dan masih berusaha mendatangi bus PO Bintang Mas. Kemudian dia kembali ditarik oleh salah satu orang yang bertikai.

Tanggapan IPOMI

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan memberikan tanggapan terkait peristiwa tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Sani, bus bisa masuk jalur lawan arah dikarenakan ada kemacetan.

"Yang menarik di sini adalah seakan ada pembiaran terhadap kemacetan (tersebut), sehingga membuat kemungkinan pelanggaran (lalu lintas) terjadi sangat tinggi," kata Sani melalui pesan singkat kepada detikOto, Senin (11/9/2023).

Lanjut Sani menjelaskan, bus-bus yang melawan arah tersebut merupakan bus dengan pelayanan bumel atau bus antarkota dengan rute-rute yang pendek. "Artinya mereka terpaku oleh jam time table, sehingga memang harus mengejar time table di pemberhentian depannya maka pengemudi menjadi 'seakan' pecicilan," sambung Sani.

Sani tidak membenarkan sikap yang dilakukan kru bus tersebut. "Meski begitu, bukan berarti pengguna sepeda motor bisa seperti itu (menyetop) juga kan," kata Sani. "Jadi harusnya aparat yang berwenang hadir supaya tidak terjadi pelanggaran dan perdebatan seperti di video itu," tambahnya.

"Pemerintah (stakeholder) saat ini sudah waktunya duduk bersama menyelesaikan penyebab pelanggaran yang terjadi berulang kali salah satunya pelebaran jalan mengingat pertunjukan kendaraan di jalan raya sudah sangat tinggi," bilang Sani.




(lua/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork