Motor Jadi Penyumbang Polusi Terbesar, tapi yang Uji Emisi Baru Sedikit

Motor Jadi Penyumbang Polusi Terbesar, tapi yang Uji Emisi Baru Sedikit

Tim detikcom - detikOto
Senin, 11 Sep 2023 18:36 WIB
Uji coba tilang emisi berlaku mulai hari ini di lima titik di DKI Jakarta. Seperti ini suasana uji coba tilang emisi di Blok M.
Uji emisi motor. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Sepeda motor dituding menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar. Populasinya yang banyak membuat sepeda motor disebut-sebut menjadi penyumbang emisi terbesar. Namun, jumlah sepeda motor yang diuji emisi malah lebih sedikit.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan semua kendaraan bermotor di atas tiga tahun untuk melakukan uji emisi. Jika belum atau tidak lulus uji emisi, maka kendaraan akan ditilang. Uji emisi ini wajib untuk mobil maupun sepeda motor.

Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan sampai akhir pekan kemarin telah ada jutaan kendaraan bermotor yang diuji emisi. Namun, kendaraan yang telah diuji emisi lebih banyak kendaraan roda empat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siaran persnya disebutkan, sebanyak 1.022.622 kendaraan roda empat telah melakukan uji emisi. Namun untuk sepeda motor baru ada 101.660 unit yang telah diuji emisi.

Memang, terkait bengkel uji emisi di Jakarta lebih banyak bengkel mobil daripada sepeda motor. Berdasarkan data yang dipaparkan dalam siaran persnya, tempat pelaksanaan uji emisi untuk kendaraan roda empat tersedia di 333 bengkel yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta. Sedangkan untuk sepeda motor hanya 107 bengkel.

ADVERTISEMENT

Dikutip CNNIndonesia, Kepala Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa mengatakan jumlah bengkel uji emisi untuk sepeda motor yang lebih sedikit membuat motor tak banyak yang melakukan uji emisi.

"Jadi betul, roda dua jumlahnya lebih banyak yang beredar di Jakarta tapi ketersediaan bengkel uji emisi untuk roda dua masih terbatas," ujar Fitratunnisa.

Penyumbang Polusi Terbesar

Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin (Puput) mengatakan beban emisi pencemaran udara dengan parameter PM10 di Jakarta dan sekitarnya mencapai 40.777 ton/per hari (2019). Itu disumbang oleh sumber-sumber pencemaran udara dari transportasi 47%, industri 20,24%, power plant 1,76%, rumah tangga 11%, road dust 11%, pembakaran sampah 5%, dan konstruksi bangunan 4%. Sementara beban emisi PM2.5 mencapai 29.336 ton/hari yang disumbangkan oleh sumber-sumber dari transportasi 57%, industri 21,16%, power plant 2%, rumah tangga 7%, road dust 5%, pembakaran sampah 5%, dan konstruksi bangunan 3%.

Setidaknya 47 persen atau 19.165 ton/hari bersumber dari kendaraan bermotor. Kontributornya adalah sepeda motor 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga 0,23 persen.

"Sepeda motor adalah polluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang polutan yang cukup besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dan sekitarnya adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi. Secara umum, ketertinggalan teknologi mesin kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan rendah emisi, dan buruknya kualitas BBM--rendah angka oktan/cetane, tinggi kadar belerang, benzene dan aromatic--serta kemacetan lalu lintas telah meningkatkan intensitas pencemaran udara," katanya.




(rgr/dry)

Hide Ads