Fenomena 'om telolet om' atau meminta bus membunyikan klaksonnya viral lagi. Biasanya, para pengemudi bus akan memenuhi permintaan tersebut dan para bus mania akan mengabadikan momen itu dengan gadget mereka.
Tapi, apakah sebenarnya tindakan ini patut diwajarkan dan bagaimana etikanya?
Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana kegiatan seperti ini sangatlah tidak diperlukan. Ini dikarenakan adanya kemungkinan untuk mengganggu dan menimbulkan distraksi bagi pengguna jalan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia klakson maksudnya kan untuk komunikasi dengan temannya (bus mania), tapi perlu diingat kalau di lingkungan tersebut bukan hanya ada dia dan temannya saja, masih banyak pengguna jalan lain yang mungkin saja terganggu dengan suara klakson tersebut," sebut Sony kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Sony menyampaikan bahwa kebiasaan seperti ini seharusnya bisa diperhatikan dan dikurangi. Ia menambahkan bahwa apabila ingin menyapa orang lain di jalan, cukup dengan memanggilnya saja, Sony bahkan menegaskan bahwa gestur yang membuat anggota tubuh keluar dari kabin mobil juga harus dihindari.
"Faktor kebiasaan ini sebenarnya harus diperhatikan oleh para pengguna jalan. Jadi kalau mau negur, ya tegur saja dengan memanggilnya, bahkan anggota tubuh juga tidak boleh keluar kabin kalau di mobil," jelasnya.
Menurutnya klakson ini bisa sangat mengganggu pengguna jalan lainnya jika penggunaannya tidak sesuai, maka Sony menyebutkan bahwa klakson hanya diperkenankan untuk dibunyikan pada kondisi-kondisi yang tergolong darurat saja.
"Kalau di suatu daerah terdengar suara klaksonnya banyak, ini artinya adab pengendaranya masih rendah. Jadi jangan sedikit-sedikit klakson, ini malah bisa mengganggu orang lain, kecuali dalam kondisi bahaya, baru kita boleh menggunakan klakson," tutup Sony.
(mhg/riar)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Viral Pengguna Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY