Dialami Truk Penyebab Kecelakaan di Tol Boyolali, Mengapa Truk Sering Rem Blong?

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 14 Apr 2023 18:10 WIB
Kecelakaan beruntun di Tol Boyolali. Foto: Jarmaji/detikJateng
Jakarta -

Kecelakaan beruntun yang disebabkan oleh truk rem blong terjadi lagi. Mengapa truk sering mengalami rem blong?

Beberapa kecelakaan yang melibatkan truk di Indonesia, di antaranya disebabkan oleh rem blong. Terbaru, truk rem blong menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo, Boyolali. Dikutip detikJateng, kecelakaan maut itu terjadi karena truk trailer bermuatan besi diduga mengalami rem blong.

Dari rekaman kamera pengawas, terlihat truk trailer itu melaju dengan kecepatan sangat tinggi hingga menghantam minibus yang ada di depannya hingga terdorong dan kemudian menghantam kendaraan lain. Truk trailer itu juga menghantam truk boks yang ada di depannya. Kuatnya dorongan truk menyebabkan kedua kendaraan berat ini menghantam kendaraan lainnya yang tengah berhenti di bahu jalan.

"Diperkirakan rem blong truk trailer muat besi, menabrak 7 kendaraan," kata Kanit 7 Sat PJR Ditlantas Polda Jateng, AKP Sarwoko.

Truk rem blong yang mengakibatkan kecelakaan fatal bukan kali ini saja terjadi. Tercatat ada beberapa kecelakaan fatal disebabkan oleh truk rem blong. Tapi mengapa truk sering mengalami rem blong?

Senior Investigator KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Ahmad Wildan menjelaskan ada beberapa penyebab truk kerap mengalami rem blong. Namun bila kejadian di tol, maka kemungkinan besar bukan dari kontur jalannya.

"Kemungkinan ada masalah kebocoran pada system pneumatic atau hydrolik (tergantung jenis remnya) atau bisa juga dipicu kesalahan pengoperasian pengemudi. Sangat besar kemungkinannya, kalau kebocoran system pneumatic seringnya terjadi pada diafragma brake chamber atau relay valvenya, tapi bisa juga pada selang anginnya. KNKT beberapa kali menemukan hal itu," ungkap Wildan saat dihubungi detikOto, Jumat (14/4/2023).

Adapun kebocoran sistem pneumatic atau selang angin yang dimaksud umumnya disebabkan oleh malfungsi dari salah satu suku cadang. Wildan menjelaskan bahwa saat ini tidak ada pembatasan usia suku cadang kendaraan di Indonesia. Pada akhirnya, suku cadang yang tidak diganti itu memengaruhi kinerja dari komponen lainnya.

"Ini saya sebut catasthrope. Kerusakan pada satu komponen akan menimbulkan kerusakan pada komponen lainnya dan akhirnya bisa menyebabkan kegagalan pengereman," tambahnya.

Ditambah lagi, tidak semua pengemudi memahami sistem pengereman di truk. Maka dari itu, ketika mengalami kegagalan rem antisipasi yang dilakukan sopir kerap salah sehingga berakibat fatal.

"Kombinasi penggunaan gigi tinggi di jalan menurun dan adanya malfunction pada bagian system pengereman yang pada saat digunakan maksimal dapat menyebabkan kegagalan pengereman. Jika pengemudi menggunakan perlambatan mesin dan exhaust brake, maka dia tidak perlu melakukan pengereman dengan foot brake," terang Wildan.



Simak Video "Video Truk Angkut Kayu Tabrak Area Parkir Pelabuhan Bakauheni, Kernet Tewas"

(dry/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork