Kejadian Lagi, Gerbang Tol Ciawi Ringsek Ditabrak Truk Diduga Rem Blong

Kejadian Lagi, Gerbang Tol Ciawi Ringsek Ditabrak Truk Diduga Rem Blong

Mei Amelia R, Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 04 Sep 2025 12:40 WIB
Kecelakaan 2 turk di GT Ciawi 2 Tol Jagorawi arah Jakarta mengakibatkan 3 gardu tol rusak, Kamis (4/9/2025) dini hari.
Kecelakaan 2 turk di GT Ciawi 2 Tol Jagorawi arah Jakarta mengakibatkan 3 gardu tol rusak, Kamis (4/9/2025) dini hari. Foto: dok. Jasa Marga
Jakarta -

Lagi-lagi truk diduga mengalami rem blong menjadi penyebab kecelakaan. Gerbang Tol Ciawi 2 kembali menjadi 'korban' usai ditabrak dua truk yang terlibat kecelakaan.

Diberitakan detikNews, sebanyak tiga gardu tol di Gerbang Tol Ciawi 2 porak-poranda. Truk dalam posisi nyaris terguling miring ke kiri.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Saat ini petugas masih menangani kecelakaan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun, dugaan sementara truk mengalami rem blong sehingga tidak terkendali. Truk kemudian menabrak Gerbang Tol Ciawi 2.

"Akibat kecelakaan ini, tiga gardu mengalami kerusakan. sehingga hanya enam gardu yang masih beroperasi," katanya.

ADVERTISEMENT

Kecelakaan Truk Rem Blong Terus Berulang

Kecelakaan akibat truk yang mengalami rem blong sudah sering sekali terjadi. Tak jarang kecelakaan akibat rem blong itu sampai memakan korban jiwa.

Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan beberapa waktu lalu mengatakan, faktor utama penyebabnya selalu ditengarai oleh human factor atau faktor manusia.

"Kecelakaan selalu diawali oleh adanya hazard (bahaya). Adanya hazard atau bahaya inilah yang kemudian meningkatkan risiko orang celaka saat berlalu lintas di jalan," kata Wildan belum lama ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bus dan truk mengalami rem blong. Menurut Wildan, yang pertama kecelakaan rem blong terjadi pada jalan menurun dan memiliki pola yang sama yaitu pengemudi menggunakan gigi tinggi saat melalui jalan menurun, melakukan pengereman berulang, sehingga mengakibatkan rem tidak berfungsi, memindahkan gigi di jalan menurun saat rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan gigi masuk ke posisi netral dan berakhir dengan tabrakan hebat karena kecepatan kendaraan bisa mencapai 100 km/jam bahkan lebih karena melaju pada jalan menurun dalam posisi gigi netral.

"Kedua, kecelakaan rem blong yang dipicu rem tidak berfungsi karena mengalami malfunction pada sistem rem. Hal ini disebabkan karena pengemudi tidak melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi (pre-trip inspection)," kata Wildan.

Ketiga, lanjutnya, kecelakaan masuk jurang atau terguling akibat pengemudi tidak memahami jalan yang disebabkan minimnya informasi terkait kondisi jalan dan lingkungannya. Keempat, kecelakaan yang disebabkan pengemudi mengalami microsleep (tidur saat mengemudi) yang dipicu akibat mengemudi lebih dari 12 jam tanpa istirahat atau mengemudi dalam kondisi sakit dan mengkonsumsi obat.




(rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads