Kecelakaan Truk Trailer di Bekasi, Sopir Pakai Gigi 7 di Turunan

Kecelakaan Truk Trailer di Bekasi, Sopir Pakai Gigi 7 di Turunan

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 02 Sep 2022 08:05 WIB
Warga melihat lokasi tempat kejadian kecelakaan sebuah truk kontainer yang menabrak halte bus di depan SDN Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Menurut keterangan kepolisian, dalam kecelakaan yang diduga diakibatkan rem blong tersebut telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia, tujuh diantaranya anak-anak sekolah serta 30 orang lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Sopir truk trailer di Bekasi mengakui memasukkan gigi 7 saat di jalan menurun. Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Jakarta -

Kecelakaan truk trailer di Bekasi masih menyisakan banyak cerita. Diakui sang sopir, sebelum kecelakaan terjadi ia dalam kondisi kebingungan lantaran salah jalan. Kebingungan itu juga yang mengantarnya salah memasukkan gigi saat melintas di jalan menurun.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menjelaskan bahwa sopir yang tengah mencari jalan untuk memutar balik salah mengoper gigi. Maksudnya mengoper ke gigi 3, malah masuk ke gigi 7.

"Hasil pemeriksaan pengemudi, dia mengatakan pengemudi menggunakan gigi 7 saat turunan, sedangkan muatannya besi seberat 55 ton, sehingga dengan muatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan pengereman. Gaya pengereman tidak bisa mengakomodasi muatan tersebut," kata Wildan dikutip detiknews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Wildan menjelaskan sopir tidak dalam kondisi mengantuk, melainkan murni terdistraksi lantaran salah jalan. Perlu diketahui, mengerem pada truk memang tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi dalam kondisi gigi tinggi dan mengangkut bobot yang sangat berat.

Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan mengendarai truk itu tidak semudah menyetir kendaraan yang berukuran lebih kecil. Termasuk ketika mengerem, ada teknik yang harus dikuasai sopir.

ADVERTISEMENT

Memberhentikan dengan benar pada truk trailer itu butuh teknik dan pengetahuan yang tinggi. Ini melibatkan faktor emosi dan prilaku. Kalau modal injak pedal rem doang mah nggak bisa," ucapnya.

Sony memberikan pemahaman bagaimana melakukan pengereman yang benar pada truk. Utamanya adalah mengontrol kecepatan atau mengurangi kecepatan saat melintas di dalam kota atau jalan dengan keramaian seperti sekolah, tempat ibadah, rumah sakit atau SPBU.

"Berjalan di gear yang rendah supaya mudah dalam mengantisipasi kecelakaan. Gunakan engine brake/exhaused brake untuk membantu sepatu rem agar tidak bekerja berat. Hindari melintas di jam-jam ramai supaya pergerakan kendaraan lebih nyaman," beber Sony.




(dry/din)

Hide Ads